Jumat 20 Jan 2023 17:37 WIB

Tasikmalaya Temukan Kasus Diduga Campak

Dinkes tengah melakukan pemeriksaan terkait kasus campak Tasikmalaya.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Friska Yolandha
Vaksin. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya menemukan sejumlah kasus diduga campak.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Vaksin. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya menemukan sejumlah kasus diduga campak.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya menemukan sejumlah kasus diduga campak. Saat ini, sejumlah pasien yang seluruhnya adalah anak-anak itu masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra, mengatakan, pihaknya sudah melakukan penanganan kepada sejumlah pasien itu. Sampel dari pasien juga sudah diambil untuk diperiksa ke Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Jabar) untuk memastikan penyakitnya.

Baca Juga

"Kalau saya tidak salah ada empat atau enam kasus. Semua anak kecil dengan gejala seperti campak," kata dia saat dikonfirmasi Republika.co.id, Jumat (20/1/2023).

Menurut dia, dibutuhkan waktu setidaknya dua pekan untuk bisa mengetahui hasil pemeriksaan laboratorium itu. Pasalnya, saat ini beberapa daerah juga mengirimkan sampel untuk diperiksa di laboratorium tersebut. 

"Jadi kemungkinan banyak dari daerah lain juga yang harus diperiksa," ujar Asep.

Ia menjelaskan, kasus diduga campak itu bukan baru ditemukan di Kota Tasikmalaya. Tahun lalu, Dinkes Kota Tasikmalaya mengirimkan lebih dari 30 sampel pasien yang diduga campak untuk diperiksa. Hasilnya, terdapat satu orang yang positif campak. 

Kendati demikian, satu kasus positif itu bisa ditangani dengan baik. Pasien positif tersebut sudah sembuh kembali.

"Alhamdulillah anak itus sudah menjalani imunisasi dasar lengkap. Jadi punya imunitas dan bisa kembali sembuh," kata dia.

Asep mengingatkan, imunisasi dasar anak sangat penting untuk dilakukan. Menurut dia, imunisasi merupakan salah satu bentuk perlindungan terhadap anak dari penyakit, salah satunya campak.

Karenanya, ia mengimbau para orang tua untuk mengajak anaknya melengkapi imunisasi dasar. "Kalau sudah vaksin, meski nanti terjangkit, itu kemungkinan tidak akan berat gejalanya," ujar dia.

Asep menyebutkan, sejauh ini capaian imunisasi dasar di Kota Tasikmalaya selalu melebihi target. Namun, masih ada sekitar tiga persen yang masih menolak imunisasi dengan berbagai alasan.

"Itu yang kami terus dekati. Yang kami takutkan itu kan ketika dia tertular, terdapat komplikasi dan bisa mengancam keselamatan jiwa. Terutama pada balita, apalagi yang belum vaksin MR," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement