REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero) siap mensosialisasikan program wawasan kebangsaan milik Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) kepada seluruh pegawai Pupuk Indonesia Grup. Hal ini merupakan tindak lanjut kerjasama perusahaan dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme yang sebelumnya tertuang dalam Penandatangan Perjanjian Kerjasama Sinergitas.
Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto mengatakan bahwa Pupuk Indonesia merupakan BUMN yang memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional. Perusahaan mengemban tugas khusus dari Pemerintah untuk mendukung kedaulatan pangan nasional, di mana dalam mengembang tugas tersebut Pupuk Indonesia mengoperasikan lima pabrik pupuk dan didukung oleh lima anak perusahaan.
“Pupuk Indonesia Grup memiliki banyak pabrik yang menyandang status objek vital nasional (obvitnas). Untuk itu, Pupuk Indonesia memiliki komitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan kondusif karena ancaman dan gangguan akan selalu muncul dalam pelaksanaan kegiatannya,” demikian ungkap Nugroho dalam acara Sosialisasi Wawasan Kebangsaan Bersama BNPT di Jakarta, Selasa (17/1/2023).
Untuk menjaga keberlangsungan operasi pabrik tersebut, Nugroho mengatakan Pupuk Indonesia siap melaksanakan sosialisasi program wawasan kebangsaan. Sebab, program ini penting untuk mencegah tindak pidana terorisme di lingkungan Pupuk Indonesia Grup. “Melalui sosialisasi wawasan kebangsaan ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan kerja serta perilaku Insan Pupuk Indonesia yang bebas dari paham radikal terorisme,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BNPT Boy Rafli Amar mengapresiasi Pupuk Indonesia yang telah berkomitmen mensosialisasikan program wawasan kebangsaan. Dia menceritakan bahwa tindak pidana terorisme berasal dari ideologi radikal intoleran dan bisa tumbuh di mana saja.
“Sebagai sebuah perusahaan nasional berkelas dunia yang menyandang status objek vital nasional, PT Pupuk Indonesia (Persero) yang bergerak untuk memajukan sektor pertanian nasional dan memberikan dampak ekonomi dan sosial secara nasional mutlak perlu memiliki lingkungan kerja yang baik dan bebas dari ideologi terorisme serta mampu menjadi agen pembawa pesan perdamaian,” ungkap Boy.
Oleh karenanya, Boy berharap sosialisasi wawasan kebangsaan yang merupakan tindak lanjut Penandatangan Perjanjian Kerjasama Sinergitas ini dapat memperkuat sinergi dengan BUMN dalam rangka menanggulangi terorisme. Menurut Boy, komitmen sosialisasi wawasan kebangsaan ini menjadi salah satu implementasi nyata dalam menggabungkan seluruh potensi nasional untuk melawan ideologi radikalisme dan terorisme.
“Kami berharap kegiatan hari ini menumbuhkan kesadaran dan kewaspadaan kita semua untuk Bersama-sama dapat mencegah agar bibit-bibit intoleransi tidak berkembang menjadi hal yang dapat mengancam keutuhan bernegara,” tutur Boy.