Rabu 11 Jan 2023 22:01 WIB

Bagaimana Jika Ganjar tak Dicalonkan Megawati?

Ganjar tak disebut Megawati saat HUT PDIP ke-50

Rep: Nawir Arsyad Akbar/Fauziah Mursid/ Red: Teguh Firmansyah
Momen Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai keluar dari venue tasyakuran, Ahad (11/12).
Foto:

"Saya kira, Bu Mega masih menghadapi dilema menetukan pilihan antara Ganjar Pranowo dan Puan Maharani," ujar Romli saat dihubungi, Rabu (11/1).

Jika memilih Puan Maharani, PDIP terganjal elektabilitasnya yang masih sangat rendah. Adapun jika memilih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, ia menilai adanya keraguan terkait loyalitas sosok tersebut.

"Terkait dengan loyalitas Ganjar nanti pascapilpres pada PDIP, apakah nanti akan tetap loyal dan tetap mendukung suksesi trah Soekarno dalam memimpin PDIP," ujar Romli.

"Jika mencalonkan Puan terkendala dengan elektabilitas yang sangat kecil. Jika dipaksakan mencalonkan Puan akan berdampak pada, bukan hanya peluang untuk menang pilpres relatif kecil," sambungnya.

Menurutnya, ada peluang besar bahwa Megawati akan menunjuk Ganjar sebagai capres yang diusung PDIP. Dengan satu syarat, sosok tersebut harus tetap menunjukkan komitmennya terhadap partai berlambang kepala banteng itu.

"Saya kira Bu Mega bisa jadi nanti menjatuhkan pilihan pada Ganjar Pranowo. Asal Ganjar nanti berjanji dan komit pada PDIP sebagai petugas partai yang tidak akan neko-neko, itu saya kira yang mungkin ditunggu oleh Bu Mega," ujar Romli.

Namun PDIP tidak bisa jalan sendiri. PDIP harus bergerak dengan partai laim atau nanti bisa jadi musuh bersama.

Ikatan kuat PDIP dan Ganjar

Sementara itu, Pengamat Politik sekaligus Founder Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago memprediksi calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Pangi mengatakan, ini karena ikatan PDIP dengan Ganjar sudah paling kuat saat ini. "Antara Ganjar dengan PDIP sudah bonding ini, hanya soal (waktu), kalau Ganjar tidak diusung ya PDIP akan bunuh diri," ujar Pangi saat dikonfirmasi, Rabu ( 11/1/2023).

Pangi mengatakan, Ganjar sudah sesuai seperti yang digambarkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri yakni kader sendiri. Meskipun kader PDIP lainnya juga ada sosok Puan Maharani, tetapi Pangi menyakini PDIP akan mengusung Ganjar yang memiliki elektabilitas tinggi sebagaimana hasil survei selama ini.

"Ibu Mega tidak mungkin menjerumuskan kader ke sumur itu artinya Ibu Mega akan mengusung yang kira-kira bakal menang nggak mungkin kalah," ujar Pangi.

Namun kata Pangi, perlunya saling memahami antara PDIP dan Ganjar. Karena keduanya memiliki saling pengaruh. "PDIP akan lemah tanpa Ganjar, dan Ganjar juga tidak akan apa apa tanpa PDIP," ujarnya.

Pengamat Politik Adi Prayitno meyakini Gubernur Jawa Tengah tidak akan pindah partai jika nantinya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak mengusungnya sebagai calon presiden pada 2024. Ini disampaikannya di tengah-tengah teka-teki kader yang akan diusung PDIP untuk Pilpres 2024.

"Saya tidak terlampau yakin Ganjar itu tertarik untuk pindah atai hijrah ke partai yang lain sekalipun tidak diusung oleh PDIP,\" ujar Adi dalam keterangannya, Rabu (11/1/2023).

Menurut Adi, ini karena ada ikatan kuat antara Ganjar dan PDIP. Ini karena mantan anggota DPR ini memang merupakan kader sejak lama dan besar oleh partai berlambang banteng tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement