Rabu 11 Jan 2023 11:41 WIB

Jawab Sindiran Mega, Nasdem: Kita tidak Beli Kucing dalam Karung

Saat periode kedua Jokowi, Nasdem Klaim sudah mendeklarasikan sejak 2017.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Mansyur Faqih
Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Nasdem langsung memberikan jawaban atas sindiran yang sempat disampaikan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, saat HUT ke-50 partai moncong putih itu. Bahkan, jawaban itu langsung diposting di akun Twitter resmi Nasdem beberapa jam usai pidato Mega.

Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya mengatakan, mendeklarasikan pasangan atau calon presiden untuk pemilu memang bukan sesuatu yang baru bagi Partai Nasdem. Bahkan, memang memiliki tradisi untuk menyampaikannya ke publik sejak awal.

"Nasdem memiliki tradisi untuk kemudian mempublikasikan kandidatnya sejak awal sebelum koalisi biar kita tidak beli kucing dalam karung," kata Willy, Rabu (11/1).

Willy menekankan, ini merupakan tradisi yang senantiasa dijaga Partai Nasdem. Apalagi, ia menerangkan, selama ini emosi partai-partai kerap kali dibiarkan diaduk sampai di ujung soal siapa dikawinkan siapa, siapa dijodohkan siapa.

Partai Nasdem, lanjut Willy, hadir untuk kemudian mendekonstruksi realitas-realitas yang kemudian mengaduk melodramatik dalam dunia politik Indonesia. Tujuannya, ia menegaskan, terjadi pendidikan politik bagi masyarakat.

Terlebih, ia mengingatkan, tokoh-tokoh yang dapat dipilih untuk diusung sebagai capres atau cawapres memiliki rekam jejak yang bisa dilihat. Sehingga, waktu bisa dimanfaatkan untuk mempelajari masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.

Willy menekankan, Partai Nasdem saat periode kedua Presiden Joko Widodo sudah mendeklarasikan sejak 2017. Kemudian, Ridwan Kamil untuk Gubernur Jawa Barat atau Khofifah Indar Parawansa untuk Gubernur Jawa Timur dideklarasi sejak awal.

"Nasdem yang pertama kali endorse," ujar Willy.

Sebelumnya, dalam pidato HUT 50 PDIP, Megawati mengaku sadar kalau banyak orang menunggu pengumuman calon presiden yang akan diusung PDIP pada Pilpres 2024. Tapi, ia menegaskan, tidak akan tergiur untuk buru-buru mengumumkan capres PDIP.

Apalagi, lanjut Mega, dia merupakan Ketua Umum PDIP yang terpilih di Kongres PDIP sebagai institusi tertinggi partai. Karenanya, siapapun capres yang PDIP usung nanti merupakan urusannya dan hak prerogatifnya sebagai ketua umum.

"Aku sampai liatin, aku bilang ke Mbak Puan itu lucu orang berpolitik sekarang ya, kok kayak gitu ya, gimana sih maunya, emangnya gak punya kader sendiri," kata Mega.

Mengusung tagar 'Salam Restorasi' Partai Nasdem memang telah resmi mendeklarasi pilihannya untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Partai Nasdem memilih Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden 2024 pilihannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement