REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemuda berinisial MMD (26 tahun) tersangka pembunuhan asisten rumah tangga (ART) berinsial SL (43 tahun) di Cipayung, Jakarta Timur, mengincar harta milik majikan korban berinisial HR. Sehingga tersangka berpikiran jika HR yang merupakan pamannya sendiri memiliki banyak harta.
“Pamannya TNI, istri pamannya dokter. jadi dal imajinasinya pelaku, bahwa uang yang dimiliki saudaranya ini banyak," ungkap Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga, saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (9/1/2023).
Menurut Panji, tersangka berniat menggunakan uang hasil perampokannya tersebut untuk merantau ke Pulau Bali. Namun tersangka sempat kecewa karena uang hasil rampokannya tidak sesuai ekspektasinya.
Ia mendapatkan uang senilai Rp 2,9 juta, tiga buah celengan dan dua unit handphone. Tersangka sendiri merupakan keponakan dari majikan korban.
"Ternyata setelah kami lakukan pemeriksaan, pelaku juga kaget ternyata uang yang didapat hanya sebesar Rp 2,9 juta, dan dua ponsel ini," tutur Panji.
Sebelumnya, pihak Polda Metro Jaya menangkap pelaku saat hendak ke kabur ke Pula Bali, di jalan tol Trans Jawa Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Sabtu (7/1) pukul 01.30 WIB. Korban pertama kali ditemukan oleh pemilik rumah pada Jumat (6/1) sekitar pukul 12.00 WIB.
"Jadi tim kami gabungan Polres dan Oolsek sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku tersebut," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Ahsanul Muqaffi.
Ahsanul menambahkan, korban tewas dengan luka tusuk pada bagian perut sebelah kiri. Pihak masih mendalami indikasi terjadinya perampokan yang melatarbelakangi pembunuhan tersebut. Sejumlah barang bukti telah diamankan dari lokasi.
"Korban tergeletak di kursi. Luka bagian perut sebelah kiri," ucap Ahsanul.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
