Ahad 08 Jan 2023 13:24 WIB

Laporan: Perdagangan Burung Ilegal Masih Marak di Indonesia, Ini Daftar Provinsi Terbanyak

Beragam modus dilakukan untuk menyelundupkan burung-burung ilegal

Rep: Mursalin Yasland / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi burung ilegal. Beragam modus dilakukan untuk menyelundupkan burung-burung ilegal
Foto:

Selama ini, ujar dia, perdagangan satwa liar ilegal terendus di Pelabuhan Bakauheni, Lampung sebelum dapat menyeberang ke Merak, dan didistribusikan ke Pulau Jawa. 

“Para pedagang satwal liar ilegal sudah mempelajari dari kegagalan-kegagalan pengiriman ke Jawa, mereka cari cara dan jalan lain,” kata Marison.

Berdasarkan pemetaan FLIGHT, para pedagang satwa liar hidup ilegal terutama jenis burung mulai menggunakan dermaga-dermaga kecil di wilayah Lampung untuk dapat menyeberangkan satwa selundupan ke Jawa. “Pintu–pintu keluar sudah digunakan seperti di Dermaga Way Muli, Kabupaten Lampung Selatan,” ujarnya.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah III Lampung Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, Irham, mengatakan hasil penyitaan perdagangan satwa liar ilegal dari berbagai daerah di Sumatra dan tertangkap di Lampung, dilepasliarkan setelah memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.

“Satwa liar yang disita dilepasliarkan lagi di Lampung, seperti beragam jenis burung. Jadi, tidak mungkin satwa-satwa tersebut dikembalikan ke habitat asalnya, karena khawatir mati,” kata Irham.

Dia mengakui saat ini hasil penyitaan satwa liar ilegal terbanyak dan tertinggi di Indonesia berada di Lampung. Namun, saat ini kondisi petugas yang ada di Seksi Konservasi Wilayah III Lampung BKSDA masih terbatas.

“Saat ini ada 48 petugas, polhut (polisi kehutanan), 18 orang petugas diantaranya pegawai non-PNS. Sedangkan luas areal pengawasan masih tidak sebanding dengan jumlah petugas,” kata Irham.

 

Menurut dia, saat ini modus yang dijalankan para pedagang satwa liar hidup maupun bagian tubuhnya secara ilegal masih menggunakan jasa bus penumpang. Mereka masih menitipkan barangnya kepada sopir bus dengan imbalan tanpa diketahui isi, pengirim, dan penerima. “Mereka titip dan putus,” ujarnya.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement