Kamis 05 Jan 2023 16:41 WIB

Diduga Sudah Lama Meninggal, Polisi Akui Kesulitan Identifikasi Korban Mutilasi

Polisi mengaku tidak hanya bergantung pada keterangan tersangka Ecky.

Rep: Ali Mansur/ Red: Agus raharjo
Garis Polisi   (Ilustrasi)
Foto: Arief Priyono/Antara
Garis Polisi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hampir sepekan sejak ditemukan pada 30 Desember 2022, identitas jasad perempuan korban mutilasi di sebuah kontrakan, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat belum juga terungkap. Hal itu lantaran jasad korban sudah lama dimutilasi dan disimpan di dalam dua boks kontainer.

"Jenazah ini diperkirakan lama, oleh karenanya tingkat kesulitan cukup tinggi. Perlu ketelitian dan kehati-hatian," ujar Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, saat dikonfirmasi awak media, Kamis (5/1/2023).

Baca Juga

Sehingga, kata Hengki, pihak penyidik perlu hati-hati dalam mengungkap identitas korban ini agar tidak salah. Karena itu pihaknya juga enggan hanya berpatokan pada keterangan dari tersangka pelaku bernama M Ecky Listiantho (34 tahun) terkait nama korban. Saat ini dia masih menunggu pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan identitas korban.

"Kami tidak boleh hanya bergantung kepada pengakuan tersangka. Saat ini sedang melakukan pemeriksaan sero bio melekuler untuk memastikan identitas mayat. Kalau identitas mayat sudah konfirm maka kami akan memberikan penjelasan lanjutan secara komprehensif," tegas Hengki.

Penemuan jasad yang belum diketahui identitasnya tersebut berawal dari pencarian seorang laki-laki bernama Ecky atas laporan masyarakat. Kemudian ada informasi bahwa yang bersangkutan ada di kontrakan di daerah Tambun, Bekasi. Lalu sesampainya di kontrakan yang dimaksud, petugas menemukan jasad seorang perempuan yang terpotong di dalam dua boks.

“Pada saat kita cari di lokasi itu kita mengajak pemilik kos ke dalam, ternyata kita di dalam menemukan suatu hal yang sangat mengejutkan buat kami tim penyelidik. Ternyata di sana ada jenazah dalam dua kontainer,” ujar Hengki.

Penangkapan terduga pelaku, kata Hengki, berawal saat polisi lantas memanggil tim laboratorium forensik untuk datang ke lokasi. Hengki mengungkap, tidak lama setelah penggeledahan kontrakan lalu datang satu unit mobil. Namun, saat itu pengemudinya langsung melarikan diri. 

"Tim keluar dari indekos ada mobil yang datang, tapi (pengemudi) kabur langsung kita kejar. Akhirnya didapati beberapa orang termasuk tersangka, ada wanitanya juga ini sedang kita dalami motifnya dan sebagainya jadi ini masih sangat awal," terang Hengki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement