Kamis 05 Jan 2023 15:04 WIB

Nasdem Bantah Johnny Plate Mundur dari Jabatan Menkominfo

Hari ini beredar viral isu Jhonny Plate akan mundur dari jabatan Menkominfo.

Rep: Nawir Arsyad Akbar, Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Menkominfo Johnny G Plate (kiri). Beredar isu Johnny akan mundur dari jabatan Menkominfo namun sudah dibantah oleh Partai Nasdem. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Menkominfo Johnny G Plate (kiri). Beredar isu Johnny akan mundur dari jabatan Menkominfo namun sudah dibantah oleh Partai Nasdem. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali membantah kabar yang menyebut Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate mundur dari posisinya sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo). Menurutnya, isu tersebut tidaklah benar.

"Tidak bener itu, yang edarkan siapa? Yang goreng-goreng siapa lagi itu?," ujar Ali saat dikonfirmasi, Kamis (5/1/2022).

Baca Juga

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Johnny G Plate menanggapi sejumlah "serangan" yang dilontarkan elite Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terhadap menteri-menteri yang merupakan kader partainya. Menurutnya, tak perlu ada kebisingan di publik yang menghadirkan diskursu politik.

"Reshuffle kabinet sepenuhnya menjadi kewenangan prerogatif Presiden, Nasdem selalu konsisten dengan sikap tersebut. Terlalu banyak politisi saat ini yang merasa seolah olah jadi Presiden dadakan dan mencoba mengatur prerogative rights Presiden," ujar Johnny lewat keterangannya, Rabu (4/1/2022).

Tegasnya, perombakan kabinet atau reshuffle merupakan kewenangan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia mengimbau semua pihak fokus pada penyelenggaraan negara dan pembangunan nasional yang membutuhkan stablitas politik, soliditas nasional dan gotong royong.

"Nasdem terus memberikan dukungan pada pemerintah dan tidak akan menjadi desertir politik. Nasdem mendukung Pak Jokowi dengan segenap kemampuannya baik di pemerintahan maupun di parlemen," ujar Johnny.

"Dan akan tetap konsisten dengan sikap memberikan dukungan penuh pada pemerintahan Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin," sambung Johnny.

Seusai meresmikan pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia 2023 di Jakarta, pada Senin (2/1/2022), Jokowi kembali merespons pertanyaan wartawan terkait rencanaya me-reshuffle Kabinet Indonesia Maju. Ia meminta agar masyarakat menunggu pengumuman resmi reshuffle tersebut. "(Reshuffle) Tunggu aja. Ditunggu aja," ujar dia singkat kepada wartawan.

Seiring wacana reshuffle kabinet oleh Jokowi, elite Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) semakin gencar melancarkan serangan-serangan kepada menteri Jokowi dari Partai Nasdem. Diketahui, hubungan PDIP merenggang dengan Nasdem seusai partai yang dipimpin oleh Surya Paloh itu mengumumkan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) mereka untuk 2024.

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan, evaluasi terhadap Kabinet Indonesia Maju bukan dalam rangka membuat gaduh. Menurutnya, pernyataan terhadap Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang merupakan kader Partai Nasdem merupakan bentuk evaluasi.

"Yang disampaikan oleh PDI Perjuangan adalah hal-hal yang prinsipal, hal-hal yang fundamental terkait dengan etika politik. Dan kami menerima laporan-laporan juga dari DPR bahwa pasca pengumuman Anies Baswedan oleh partai tersebut memang ada beberapa perubahan-perubahan policy yang ada di DPR," ujar Hasto di Kantor PDIP, Jakarta, Selasa (3/1/2022).

 

photo
Ilustrasi Jokowi dan Pemilu - (republika/mardiah)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement