Rabu 28 Dec 2022 14:52 WIB

Isyarat dan Petunjuk dari Jokowi Soal Reshuffle dan Respons Partai-Partai

Jokowi membuka peluang reshuffle kabinet, tapi tak menyebut kapan.

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) menumpang KRL Commuter Line Jakarta dari Stasiun Tanah Abang menuju Stasiun Manggarai untuk meresmikan pengembangan Stasiun Manggarai tahap 1 di Jakarta, Senin (26/12/2022). Presiden Joko Widodo meresmikan pengembangan Stasiun Manggarai tahap 1  yang merupakan salah satu stasiun dengan lalu lintas kereta api tersibuk di Indonesia.
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) menumpang KRL Commuter Line Jakarta dari Stasiun Tanah Abang menuju Stasiun Manggarai untuk meresmikan pengembangan Stasiun Manggarai tahap 1 di Jakarta, Senin (26/12/2022). Presiden Joko Widodo meresmikan pengembangan Stasiun Manggarai tahap 1 yang merupakan salah satu stasiun dengan lalu lintas kereta api tersibuk di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dessy Suciati Saputri, Wahyu Suryana, Nawir Arsyad Akbar

Seusai meresmikan pengembangan Stasiun Manggarai tahap satu pada Senin (26/12/2022) pagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali ditanya oleh para wartawan terkait rencananya merombak atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju. Namun, ia hanya tersenyum mendengar pertanyaan dari awak media tersebut.

Baca Juga

“Ya dengar (reshuffle),” kata Jokowi singkat kemudian tertawa kecil.

Awak media kembali menanyakan kepastian Jokowi untuk melakukan reshuffle. Jokowi pun merespons pertanyaan tersebut dengan memberikan anggukan kepala.

Awak media kembali bertanya siapa saja yang akan di-reshuffle kali ini, apakah termasuk menteri-menteri dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem), seperti Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Jokowi pun kembali tertawa kecil mendengar pertanyaan itu. Ketika ditanya soal kisi-kisi reshuffle, Jokowi menjawab sambil memberikan isyarat oke dengan kedua tanggannya.

Clue-nya. Ya udah,” kata Jokowi sambil menggerakkan kedua tangannya.

Sebelumnya, seusai meresmikan Bendungan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/12/2022), Jokowi mengaku tak menutup kemungkinan akan melakukan reshuffle atau perombakan jajaran kabinetnya kembali.

“Mungkin,” ujar Jokowi.

Kendati demikian, ia tak menjawab saat ditanya kapan reshuffle akan dilakukan. “Ya nanti,” lanjutnya.

Seperti diketahui, pada periode kedua pemerintahannya ini, Jokowi telah melakukan reshuffle sebanyak tiga kali. Pertama yakni pada 23 Desember 2020 dengan merombak Menteri Kesehatan, Menteri Sosial, Menteri Agama, Menteri Perdagangan, Menteri KKP, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Kemudian, reshuffle kedua dilakukan pada 28 April 2021. Saat itu Jokowi membentuk kementerian baru dan melebur dua kementerian, yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian Riset dan Teknologi menjadi Kemendikbudristek. Serta menunjuk Kepala BRIN dan juga Menteri Investasi/Kepala BKPM.

Sedangkan, reshuffle terakhir dilakukan pada 15 Juni 2022 yakni merombak Menteri Perdagangan, Menteri ATR/Kepala BPN, Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN, Wakil Mendagri, serta Wakil Menteri Ketenagakerjaan.

Berbicara terpisah, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut, reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif presiden. Ma'ruf pun enggan mengkonfirmasi saat ditanyai apakah telah berkomunikasi dengan Presiden Jokowi terkait hal tersebut.

"Kalau reshuffle kabinet itu kan memang hak prerogatif Presiden. Jadi kalau soal apa konsultasi saya dengan Presiden itu nggak usah diceritakan kepada wartawan gitu ya," kata Ma'ruf sembari tertawa dalam konferensi persnya di sela kunjungan kerja ke Semarang, Jawa Tengah, Selasa (27/12/2022).

Ma'ruf pun meminta semua pihak untuk menunggu keputusan Presiden Jokowi. Dia juga berharap untuk tidak berspekulasi berlebih terkait perombakan kabinet.

"Reshuffle itu hak prerogatif Presiden jadi kita tunggu saja ya, apa terjadi atau tidak kita tunggu saja," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement