Rabu 28 Dec 2022 14:31 WIB

Wali Kota Tangsel Minta Program 2023 tak Hanya Seremonial

Pemkot Tangsel akan lebih mengedepankan program yang langsung menyentuh masyarakat

Rep: Eva Rianti / Red: Nur Aini
Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie. Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie menginstruksikan jajarannya agar tidak menjalankan program yang hanya sekedar seremonial belaka.
Foto: Dok Pemkot Tangsel
Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie. Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie menginstruksikan jajarannya agar tidak menjalankan program yang hanya sekedar seremonial belaka.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Menjelang tahun baru 2023, Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie menginstruksikan jajarannya agar tidak menjalankan program yang hanya sekedar seremonial belaka. Dia menekankan agar program kerja yang dijalankan lebih menyasar pada kepentingan publik. "Pada 2023 saya mintakan betul-betul program prioritas, lihat RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah) ukurannya seperti apa, lihat RKPD (rencana kerja pemerintah daerah) ukurannya seperti apa, menyangkut atau nggak sama visi misi Kepala Daerah. Selebrasi, peresmian seremoni dan segala macam sih hanya sekedar di pengujung saja, jangan itu yang utama untuk dijadikan program," tutur Benyamin di Tangsel, Rabu (28/12/2022). 

Dia menegaskan, pihaknya akan lebih mengedepankan program-program yang langsung menyentuh kepada masyarakat. Dengan demikian, masyarakat juga mendapatkan manfaat langsung dari kegiatan yang dilakukan pemerintah. "Saya hanya mengingatkan saja kepada teman-teman (jajaran Pemkot Tangsel) jangan sifatnya euforia, jangan selebrasi, jangan seremonial. Yang penting menyasar kepada masyarakat, misalnya program 'Tangsel Terang', program penanganan banjir, program beasiswa anak sekolah. Itu kan program-program yang bukan seremonial, tapi menusuk langsung kepada kepentingan masyarakat, itu yang saya harapkan," ujarnya. 

Baca Juga

Lebih spesifik, dalam program 'Tangsel Terang', menurut penuturannya pada tahun ini sudah terealisasi 100 persen pembangunan lampu jalan atau penerang jalan umum (PJU) di Tangsel sebanyak 1.700 titik. Ditargetkan pada 2023 akan dibangun sekitar 6.000 titik, sehingga manfaatnya bisa langsung terasa bagi masyarakat. 

Program lainnya yang dipastikan bakal tetap diprioritaskan yakni masalah kemacetan, banjir, dan sampah. Ketiga program tersebut diketahui mendapatkan atensi atau tingkat kepuasan yang rendah dari masyarakat, berdasarkan hasil penelitian Media Survei Indonesia (MSI) bertajuk 'Evaluasi Akhir Tahun Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel' yang dirilis bulan ini. 

Terkait dengan serapan anggaran pada 2022, Benyamin menyebut angkanya telah menyentuh 80 persen. Dia memperkirakan, hingga berakhirnya tahun 2022, angka serapan anggaran diperkirakan menyentuh angka 85 persen. "Alhamdulillah sampai hari ini 80 persen lebih sesuai target karena bagaimanapun tetap ada sisa anggaran atau sisa tender tetap akan jadi Silpa (sisa lebih pembiayaan anggaran) tahun yang akan datang dan kelebihan pajak pendapatan daerah. Saya perkirakan sampai 85 persen, atau di bawah 90 persen, dan itu normal," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement