Rabu 28 Dec 2022 00:30 WIB

Polisi Temukan Gerobak Penculik Malika Anastasya di Jakarta Pusat

Keberadaan Malika yang diculik pada awal Desember masih misterius.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ilham Tirta
Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin.
Foto: Dok Polda Metro Jaya
Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak kepolisian telah menemukan gerobak milik penculik anak berusia enam tahun bernama Malika Anastasya di Pasar Poncol, Senen, Jakarta Pusat. Gerobak tersebut telah berpindah tangan karena telah dijual oleh terduga pelaku.

Diduga gerobak tersebut kerap digunakan pelaku untuk mengepul barang bekas. Menurut Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Komarudin, dugaan gerobak tersebut milik terduga pelaku berdasarkan informasi dari orang tua korban.

Baca Juga

Berbekal dari informasi tersebut, polisi melakukan penelusuran dan menemukan gerobak sudah dijual. "Gerobak itu kita temukan telah dijual oleh pelaku pagi hari sebelum kejadian. Dijual di Pasar Poncol seharga Rp 400 ribu," ujar Komarudin, saat dihubungi, Selasa (27/12/2022).

Malika diduga diculik oleh seseorang berinisial Y pada 7 Desember 2022 di Jalan Gunung Sahari 7A, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Terakhir, kamera CCTV mendeteksi Malika dibawa penculiknya dengan bajaj pada hari kejadian.

Berdasarkan keterangan pembeli, penjual gerobak tersebut bernama Herman. Namun nama itu berbeda dari yang diketahui oleh orang tua korban, yaitu Yadi. Karena itu, pihaknya akan terus mendalami identitas pelaku penculikan anak tersebut.

 

"Masih kita cocokkan dulu apakah Yadi yang dimaksud orang tua ini adalah Herman tersebut, atau ternyata lain lagi. Ini masih kita dalami, kita masih mencari kesesuaian wajah," jelas Komarudin.

Polisi juga mendapatkan informasi bahwa pelaku membawa korban Malika ke wilayah Banten. Saat ini, pihak kepolisian masih terus melacak keberadaan pelaku dan korban.

Karena itu, lanjutnya, setiap informasi yang diterima pihak kepolisian akan ditelusuri.

"Seperti kemarin ada informasi di wilayah Tangerang, namun orangnya berbeda. Masih kita dalami, kita minta doa masyarakat kita bisa mengungkap identitasnya saja dulu," kata Komarudin.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement