Selasa 27 Dec 2022 11:30 WIB

Kepala BNPB: Status Endemi Menunggu WHO

Peniadaan status PPKM hingga kini juga masih belum diputuskan.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ratna Puspita
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan, untuk menetapkan status pandemi menjadi endemi masih akan tetap menunggu keputusan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Peniadaan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga kini juga masih belum diputuskan.

"Endemi itu bukan Indonesia yang bisa menyampaikan karena itu global jadi nanti harus dari WHO. Presiden juga masih mempertimbangkan kira-kira kalau PPKM ini dihentikan akan seperti apa dan nanti akan disampaikan secara resmi," kata Suharyanto yang juga merupakan ketua Satgas Covid-19 dalam konferensi pers, Selasa (27/12/2022).

Baca Juga

Dalam kesempatan tersebut, Suharyanto juga menyampaikan, penutupan operasional Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Wisma Atlet Kemayoran masih akan dipantau hingga tiga bulan ke depan. Suharyanto tak memungkiri operasional RSDC Wisma Atlet Kemayoran membebani anggaran negara.

"Kurang lebih 3 bulan terakhir beberapa tower di RSDC Wisma Atlet Kemayoran tidak ada pasien. Bahkan kemarin, hanya 34 orang yang dirawat di tower 6, memang maunya BNPB itu segera ditutup semua begitu karena itu membebani anggaran ya untuk efisiensi, tetapi kita juga ingin tahu gimana perkembangan ke depan," tuturnya.

"Rencana kami akan pantau sampai 3 bulan ke depan lah Januari Februari Maret mudah-mudahan memang kondisi terkendali terus tidak ada lonjakan," kata dia.

Penutupan RSDC Wisma Atlet Kemayoran tertulis dalam Surat Edaran Kepala BNPB. Surat bernomor B-404.N/KA BNPB/PD.01.2/11/2022. Surat tersebut ditandatangani oleh Kepala BNPB dan Ketua Satgas Covid-19 Letjen TNI Suharyanto.

"Bersama ini kami sampaikan bahwa untuk operasional RSDC Wisma Atlet Kemayoran juga akan dihentikan operasionalnya per tanggal 31 Desember 2022," tulis surat tertanggal 30 November 2022 yang ditandatangani Suharyanto tersebut.

Pada Senin (26/12/2022) kemarin, terdapat penambahan 468 kasus baru Covid-19. Hingga hari ini, RI telah mencatat total 6.716.592 kasus Covid-19 terkonfirmasi.

Berdasarkan data Satgas Covid-19, sebanyak 3.212 pasien dinyatakan sembuh dan 14 pasien Covid-19 meninggal dunia. Kasus aktif Covid-19 di RI kini sebanyak 17.473.

photo
Fakta Angka RSDC Wisma Atlet - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement