Kamis 15 Dec 2022 19:46 WIB

Efek Ekor Jas Anies Buat Nasdem dan Safari Politik yang Dinilai tak Etis

Bawaslu menilai safari politik Anies Baswedan masuk kategori kampanye terselubung.

Bakal calon presiden dari Partai Nasdem, Anies Baswedan disambut warga yang ingin bersalaman seusai orasi di Pantai Padang, Sumatera Barat, Ahad (4/12/2022). Bawaslu pada Kamis (15/12/2022) menilai, rangkaian safari politik tidak etis dan masuk kategori kampanye terselubung. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra/aww.
Bakal calon presiden dari Partai Nasdem, Anies Baswedan disambut warga yang ingin bersalaman seusai orasi di Pantai Padang, Sumatera Barat, Ahad (4/12/2022). Bawaslu pada Kamis (15/12/2022) menilai, rangkaian safari politik tidak etis dan masuk kategori kampanye terselubung. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Wahyu Suryana, Febryan A

Hasil survei Poltracking menunjukkan elektabilitas Nasdem terdongkrak naik pascadeklarasi Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres). Berfokus pada 10 partai teratas di masing-masing provinsi di Pulau Jawa, Poltracking merekam kenaikan elektabilitas Nasdem.

Baca Juga

Nasdem mulai mendapatkan perhatian publik di Jawa, bahkan mampu menyeruak masuk peringkat teratas. Di DKI Jakarta, Nasdem meraih 14,3 persen atau kedua setelah PDIP dan di atas PKS dengan 12,4 persen. Di Banten, Nasdem turut meraih posisi kedua dengan 13,8 persen di bawah Gerindra 17,6 persen, di atas Partai Golkar dengan 13,3 persen. 

Di daerah-daerah yang bukan basis mereka sekalipun, Nasdem mampu ke luar dari posisi bawah dan masuk 10 teratas. Di Jabar, Nasdem posisi empat dengan 7,5 persen, di Jateng posisi delapan 2,4 persen dan Jatim posisi lima 6,9 persen.

"Yang menarik, runner up nomor dua, yaitu Partai Nasdem di 14,3 persen, nomor dua di Jakarta. Ini basis Anies Baswedan yang sekaligus kita tahu Nasdem sudah mendeklarasikan Anies sebagai capresnya," kata Hanta, Kamis (15/12/2022).

Raihan Nasdem di Jakarta sejalan elektabilitas Anies di DKI Jakarta yang meraih 49,6 persen, mengungguli Ganjar 27,5 persen dan Prabowo 15,7 persen. Bahkan, di Banten walau Gerindra unggul, Nasdem mampu pula mencuat masuk ke posisi kedua.

Hanta menerangkan, temuan ini merupakan politik terbaru peta kekuatan politik elektoral partai politik pada lima provinsi di Pulau Jawa dalam rentang survei 26 November-2 Desember. Jika melihat tendensi politik terbaru, baik capres dan cawapres potensial serta parpol terkuat dari masing-masing provinsi akan mengerucut seperti dalam temuan Poltracking.

"Berbagai dinamika, peristiwa dan momentum politik yang akan terjadi ke depan, tetap berpotensi mengubah peta politik elektoral di masing-masing provinsi di Pulau Jawa," ujar Hanta. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement