REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- HRD PT Nusa Alam Lestari (NAL), Estiawan Nugroho, mengatakan semua korban ledakan tambang yang terjadi akhir pekan lalu di Sawahlunto akan diberikan santunan. Estiawan menyebut untuk 10 orang korban meninggal dunia, masing-masing akan diberikan santunan senilai Rp 25 juta dari perusahaan.
"PT NAL telah memberikan santunan kepada keluarga dari 10 korban meninggal dunia tersebut," kata Estiawan, Selasa (13/12/2022) di Padang.
Estiawan menyebut semua karyawan tambang PT NAL telah didaftarkan sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Sehingga korban meninggal akibat kecelakaan kerja tersebut akan menerima santunan masing-masing sebesar Rp 142.601.872. Di dalamnya sudah terdapat biaya pemakaman dan lainnya.
Kemudian untuk korban selamat yang berjumlah 4 orang, Estiawan menyebut pihaknya masih menunggu proses pemulihan dari rumah sakit. "Kami menunggu dulu dari pihak rumah sakit apakah dia dinyatakan cacat tetap atau tidak. Kalau cacat tetap, nanti juga akan ada santunan yang diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan," ujar Estiawan.
Bagi karyawan luka yang tidak sampai mengalami kecacatan, pihak PT NAL akan memberikan gaji sesuai Upah Minimum Provinsi (UMP) sampai korban tersebut kembali pulih.
Ledakan terjadi di tambang Batu Bara PT Nusa Alam Lestari (NAL) yang terletak di Parambahan, Kecamatan Talawi, Kabupaten Sawahlunto, Sumatra Barat, Jumat (9/12/2022) pukul 08.30 WIB.
Total ada 14 korban akibat ledakan tersebut. Sebanyak 10 orang di antaranya meninggal dunia, 2 orang luka-luka dan 2 lainnya selamat.
Kejadian itu sekitar pukul 08.30 WIB. Ledakan tersebut terjadi pada lubang SD C2 atau lori 2 yang berada di Kecamatan Talawi.