REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--KH Manarul Hidayat kembali terpilih menjadi Ketua Umum Forum Komunikasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (FK KBIHU) periode 2022-2027. Keterpilihan ini merupakan periode kedua bagi KH Manarul memimpin organisasi para pembimbing ibadah haji seluruh Indonesia ini.
Sekretaris DPP FK KBIHU Desi Hasbiyah mengaku bersyukur proses pemilihan ketua umum masa bhakti 2022-2027 berlangsung lancar. Hal tersebut bisa dilihat dari prosea pemilihan yang hanya berlangsung satu putaran."Alhamdulillah proses pemilihan ketua berjalan lancar dengan satu putaran," kata Desi kepada Republika, Kamis (8/12/2022).
Desi menuturkan, ada lima calon ketua umum yang ditetapkan oleh panitia pemilihan Ketua FK KBIHU. Mereka di antaranya KH Manarul Hidayat, KH E.Sunidja, KH. Qasim, Amor Lubis dan Cepi Supriyatna.
Dalam pemilihan ini KH Manarul Hidayat memiliki 77 suara, KH E. Sunidja 32 suara, KH Qasim dua, Amora Lubis satu dan Cepi Spriyatna satu. "Pemilihan selesai pukul 01.12 dini hari," katanya.
Dihubungi terpisah Manarul Hidayat menyapaikan terima kasih kepada peserta Munas IV yang telah memberikan amanah kepadanya untuk menjadi ketua FK KBIHU masa bhakti 2022-2027. "Saya diamanatkan kembali oleh Munas menjabat sebagai ketua umum untuk masa bhakti 2022-2027," katanya.
Pengasuh pondok pesantren Almanar Azahari ini mengatakan, setelah resmi terpilih kembali sebagai Ketum FK KBIHU, dia akan menyempurnakan program kerja pada masa jabatan tahun lalu. Ada empat dari 12 program utama yang perlu disempurnakan pada periode tahun ini."Pertama melaksanakan pembangunan Sekretariat DPP FK KBIHU," katanya.
KH Manarul mengatakan, semestinya tahun 2022 ini, DPP KBIHU sudah memiliki gedung sendiri dan pembangunan gedung ini belum terealisasi karena selama dua tahun Indonesia mengalami pandemi Covid-19. Lahan untuk pembangunan DPP KBIHU sudah ada di daerah Gunung Putri, Depok, Jawa Barat."Lahan sudah ada, belum dibangun karena dua tahun praktis tidak bisa bergerak semaksimal mungkin karena ada Covid," katanya.
Program kedua menyempurkan sistem data informasi atau sebutan organisasi ini adalah SIDIQ. Sistem informasi ini sudah ada namun belum digunakan maksimal karena gedung Sekretariat DPP KBIHU belum jadi. "Barangnya belum digunakan maksimal dan masih disimpan di DPW Jawa Barat," katanya.
Dia memastikan, setelah gedung DPP KBIHU jadi sistem informasi itu akan dibawa ke Jakarta. Sistem informasi ini akan digunakan untuk pelatihan manasik secara digital atau metaverse."Alat ini sudah kita gunakan selama dua tahun ini. Manasik tanpa ketemu fisik tetapi melaiu zoom dan mungkin Manasik Haji terbesar itu dari FK KBIHU," katanya.
Ketiga memaksimalkan koperasi KABEIHU Bangkit Mandiri yang mengelola semua kebutuhan jamaah haji yang dikelola oleh FK KBIHU."Insya Allah tahun ini mulai bekerja karen tahu kemarin pun haji sangat terbatas. Ini sudah jalan semua tapi belum maksimal," katanya.
Keempat menyempurnakan konsolidasi organisasi dengan turun kedaerah-daerah untuk membentuk DPD FK KBIHU di Kabupaten dan Kota. Saat ini KBIHU sudah memiliki DPW di 32 provinsi."Hanya DPD nya yang masih minim," katanya.
KH Manarul Hidayat memastikan, FK KBIHU sudah memiliki DPW di 32 provinsi dengan jumlah ratusan anggota."Anggota kami sekarang ini sekitar 770 ada di seluruh Indonesia," katanya.
Saat ini kata dia, FK KBIHU membina jamaah haji reguler sebanyak 85 persen. Kedepan pembinaan manasik haji kada jamaah oleh KBIHU akan terus bertambah."Maka program tahun pertama pada periode sekarang ini menyelesaikan kantor sekretariat DPP dan memaksimalkan koperasi karena kebutuhan jamaah itu banyak," katanya.
Selanjutnya setelah empat program tahu lalu selesai disempurnakan pada periode tahun ini adalah mulai konsen menjalankan program bagaimana FK KBIHU memiliki travel haji plus. Meski anggota KBIHU sudah ada yang memiliki travel haji khusus." Jadi travel plus milik FK KBIHU sendiri. Jadi tahun ini programnya organisasi memiliki travel haji plus," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
