REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono dinilai mampu mengatasi masalah internal dan eksternal TNI saat resmi menjabat Panglima TNI nanti. Dengan masa kepemimpinan yang singkat, terdapat pekerjaan rumah menjadi tantangan baginya.
Anggota Komisi 1 DPR RI daerah pemilihan Kota Bandung dan Kota Cimahi Muhammad Farhan menilai kiprah Laksamana Yudo selama menjabat pada angkatan laut cukup untuk mengatasi masalah di tubuh TNI.
"Laksamana Yudo Margono sudah membuktikan lewat tugas luar biasa sebagai Pangkogabwilhan 1 dan KSAL," ujar Farhan dalam keterangan pers yang diterima, Selasa (6/12/2022).
Ia melanjutkan panglima TNI ke depan harus dapat meneruskan program internal yang dijalankan Jenderal Andika Perkasa. Termasuk menyangkut pembinaan personel TNI yang profesional dan netral serta peremajaan alutsista.
"Tantangan (panglima) mengawal Menhan untuk mewujudkan minimum essential force pada 2024 salah satunya adalah kajian rencana pembelian fregat dari Perancis yang harganya sama dengan produksi 20 unit kapal selam kecil buatan PT PAL," katanya.
Farhan mengatakan Laksamana Yudo dihadapkan pada tantangan mengajukan penambahan anggaran untuk kesejahteraan prajurit TNI. Selain itu memastikan memadai bagi prajurit.
"Panglima TNI harus memastikan setiap Kepala Staff Angkatan sebagai pembina kekuatan bisa memastikan prajurit siap ditugaskan dengan kesejahteraan yang memadai, baik untuk operasional, lauk pauk prajurit dan perumahannya," ungkapnya.
Sebelumnya, Komisi I DPR menyetujui Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI yang baru. Setelah menyampaikan visi, misi dan fokus kerja serta menjawab pendalaman dari sembilan fraksi-fraksi, Yudo Margono menyampaikan terima kasih.
"Terima kasih atas kepercayaan dan kehormatan yang diberikan kepada saya dalam bertugas, dipercaya menjadi Panglima TNI," kata Yudo, Jumat (2/12/2022).