Ahad 04 Dec 2022 23:34 WIB

Gunung Semeru Naik ke Level Awas, Ini Rekomendasi PVMBG

Teramati awan panas guguran dengan jarak 12 km dari puncak & masih terus berlangsung.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Fakhruddin
 Gunung Semeru memuntahkan material vulkanik ke udara saat terjadi letusan di Lumajang, Jawa Timur, Ahad, 4 Desember 2022. Pihak berwenang telah menaikkan status Gunung Semeru ke level tertinggi setelah letusannya pada 04 Desember 2022. Gunung Semeru setinggi 3.376 meter adalah salah satunya. salah satu gunung berapi teraktif di pulau Jawa.
Foto: EPA-EFE/STRINGER
Gunung Semeru memuntahkan material vulkanik ke udara saat terjadi letusan di Lumajang, Jawa Timur, Ahad, 4 Desember 2022. Pihak berwenang telah menaikkan status Gunung Semeru ke level tertinggi setelah letusannya pada 04 Desember 2022. Gunung Semeru setinggi 3.376 meter adalah salah satunya. salah satu gunung berapi teraktif di pulau Jawa.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Berdasarkan hasil pemantauan Kementerian Energi dan SumberDaya Mineral Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), tingkat aktivitas Gunungapi Semeru pada saat ini adalah  Level III (Siaga) sejak 16 Desember 2021. 

Namun, Semeru dinaikkan dari Level III (SIAGA) menjadi Level IV (AWAS), terhitung mulai tanggal 4 Desember 2022 pukul 12.00 WIB.

Baca Juga

Pemantauan tersebut dilakukan secara visual dan instrumental dari 2 Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) yang berada di Desa Sumber Wuluh Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, serta di Desa Agrosuko, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.

Plt Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid, Gunungapi Semeru terlihat jelas hingga tertutup kabut. Pada tanggal 4 Desember 2022 erupsi yang disertai Awan Panas Guguran masih berlangsung menerus, dengan tinggi kolom erupsi tidak teramati.  

"Teramati awan panas guguran dengan jarak 12 km dari puncak dan masih terus berlangsung," ujar Wafid, Ahad (4/12).

Wafid menjelaskan, asap kawah utama tidak teramati, cuaca cerah sampai mendung, gunung api tertutup kabut. Angin tenang ke selatan, tenggara, barat, barat laut, barat daya, suhu 22-28°C.

Menurutnya, jumlah dan jenis gempa yang terekam periode 4 Desember 2022 pukul 00.00 WIB – 12.00 WIB hingga didominasi oleh Gempa Awan Panas dan gempa letusan 13 kali.  Amplitudo awan panas terekam 40 mm dan masih berlangsung hingga saat ini.

"Sebaran material erupsi berupa lontaran batuan pijar diperkirakan dapat mencapai radius 8 KM dari puncak," katanya.

Sedangkan material lontaran berukuran abu, kata dia, saat ini mencapai 12 Km ke arah tenggara. Arah dan jarak sebaran material abu ini dapat berubah tergantung arah dan kecepatan angin.

Wafid mengatakan, arah luncuran awan panas guguran dan guguran ke sektor tenggara dan selatan dari puncak. Jangkaun awan panas guguran sudah mencapai lebih dari 13 Km.

"Lahar dingin maupun lahar panas dapat terjadi di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak, khususnya sepanjang aliran sungai," katanya.

Hasil analisis pemantau secara visual dan kegempaan, kata dia, menunjukan terjadi peningkatan aktivitas, dan dinilai tingkat aktivitas G. Semeru dinaikkan dari Level III (SIAGA) menjadi Level IV (AWAS), terhitung mulai tanggal 4 Desember 2022 pukul 12.00 WIB.

PVMBG, kata dia, memberikan beberapa rekomendasi. Yakni:

1. Mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. 

2. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 19 km.

3. Tidak beraktivitas dalam radius 8 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

4. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat dan Kali Lanang serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

5. Agar masyarakat tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas Gunung Api Semeru,dan mengikuti arahan dari Instansi yang berwenang yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BNPB dan K/L, Pemda, dan instansi terkait lainnya. Informasi mengenai aktivitas Gunungapi Semeru terkini dapat diperoleh melalui aplikasi/Website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (Facebook, Twitter, dan Instagram pvmbg). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement