REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI akan merumuskan konsep kampanye baru untuk gelaran Pemilu Serentak 2024. Tujuannya agar isu-isu lokal tidak lagi tenggelam oleh isu-isu nasional.
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari mengatakan, berdasarkan pengalaman Pemilu 2019, perhatian publik atau pemilih banyak tersedot ke isu-isu nasional yang diutarakan oleh calon presiden (capres). Sedangkan isu lokal tingkat kabupaten, provinsi, maupun lintas kabupaten yang dikampanyekan calon anggota legislatif (Caleg) nyaris tak jadi perhatian publik.
"Itu yang kemarin dinilai oleh para pengamat dan para pelaku pemilu 2019, yakni isu-isu yang dibawa caleg-caleg anggota DPR pusat, provinsi, kabupaten/kota itu seolah-olah tenggelam dibanding dengan isu atau topik yang diangkat dalam Pilpres," ungkap Hasyim kepada wartawan di Ancol, Jakarta, Jumat (2/12/2022).
Padahal, kata Hasyim, isu-isu lokal tak kalah penting dibanding isu nasional. Karena itu, pihaknya akan membuat konsep kampanye baru yang memungkinkan isu lokal tetap jadi perhatian publik. "Saya kira penting juga dirumuskan (konsep kampanyenya)," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Hasyim juga menyampaikan bahwa pihaknya akan berupaya merumuskan konsep kampanye yang mengedepankan ide dan gagasan. Hal ini merupakan respons atas arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi mendorong KPU mendesain kampanye yang berkualitas dan menyehatkan demokrasi. Dia mengatakan, politik adu ide gagasan harus lebih dikedepankan dibanding politik adu domba yang dapat memecah belah masyarakat.
"Kita harus mendorong kampanye berkualitas yang menyehatkan demokrasi, kita mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi, mengedepankan politik adu ide adu gagasan, bukan politik adu domba," kata Jokowi dalam Rapat Konsolidasi Nasional Kesiapan Pelaksanaan Tahapan Pemilu Serentak Tahun 2024 di Ancol, Jakarta Utara, Jumat (2/12/2022).