Jumat 02 Dec 2022 12:45 WIB

Legislator Punya Lima Harapan untuk Yudo Sebagai Calon Panglima TNI

Lima harapan itu mulai dari netralitas dan disiplin prajurit TNI hingga alutsista.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ratna Puspita
Anggota Komisi I DPR Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Anggota Komisi I DPR Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin mengatakan, ia setidaknya memiliki lima harapan untuk Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono sebagai calon panglima TNI. Yudo yang diajukan Presiden Joko Widodo sebagai pengganti Jenderal Andika Perkasa akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di DPR RI, Jumat (2/12/2022).

Pertama, ia mengatakan, TNI harus mematuhi aturan perundangan, yakni profesional, tidak berpolitik dan netral. "Terutama, dalam menghadapi pesta demokrasi seperti pileg, pilpres, pemilukada dan lain sebagainya," kata Hasanuddin, Jumat (2/12/2022).

Baca Juga

Kedua, ia berharap, panglima TNI baru nantinya mampu meningkatkan disiplin prajurit-prajurit TNI yang akhir-akhir ini mulai menurun. Hasanuddin menilai, pembunuhan yang dilakukan kolonel tidak boleh terjadi lagi.

Ketiga, Panglima TNI yang baru diharapkan mampu menuntaskan program pembangunan alat utama sistem persenjataan (alutsista) melalui pemenuhan minimum essential force (MEF). Saat ini, program MEF memasuki tahap ketiga periode 2020-2024.

 

Keempat, panglima TNI yang baru dituntut meningkatkan profesionalisme prajurit. Hasanuddin berpendapat, peningkatan kualitas kemampuan prajurit-prajurit TNI dapat dilaksanakan melalui pelatihan-pelatihan yang intensif dan pendidikan.

Menurut Hasanuddin, peningkatan kemampuan ini ada hubungannya dengan ancaman-ancaman aktual seperti kasus-kasus di sebuah wilayah. Ia menekankan, baik pelatihan maupun pendidikan yang akan diberikan mengarah ke sana.

"Kelima, Panglima TNI tidak boleh meninggalkan upaya-upaya peningkatan kesejahteraan prajurit," ujar Hasanuddin.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengajukan nama Laksamana Yudo Margono untuk dilakukan uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon Panglima TNI yang baru. Yudo disiapkan untuk menggantikan posisi yang kini dijabat Jenderal Andika Perkasa.

Surat Presiden (Surpres) tentang Calon Panglima TNI diserahkan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno kepada Ketua DPR Puan Maharani. Surpres ditindaklanjuti Komisi I dengan melaksanakan uji kelayakan dan kepatutan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement