REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Badan Usaha Milik Daerah PT TransJakarta melatih 825 pegawai dengan metode pendidikan semi militer demi meningkatkan cinta tanah air dan kualitas pelayanan. Mereka dilatih Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat di Dodik Latpur, Pasir Rengit, Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan TransJakarta Anang Rizkani Noor saat ditemui di lokasi pelatihan, Kamis (1/12/2022), menjelaskan, pihaknya berusaha membentuk karyawan agar siap untuk melayani para pelanggan dengan penuh disiplin dan kerja sama yang baik, loyal kepada pelanggan dan perseroan dan cinta tanah air. Anang mengatakan, kegiatan ini dibagi menjadi empat tahap.
Pada Kamis kemarin, pihaknya sedang mengikutsertakan para pegawai dalam pelatihan tahap kedua. Mereka yang mengikuti pelatihan adalah pegawai di bidang koordinator lapangan, koordinator wilayah dan kepala seksi di setiap kantor.
Mereka akan ditempa oleh pelatih dari TNI AD agar menumbuhkan jiwa kekompakan sehingga pelayanan kepada masyarakat bisa dilakukan secara maksimal. Nantinya, setelah pelatihan hingga tahap empat selesai, pihaknya akan melakukan evaluasi kinerja para ratusan karyawan tersebut.
Penilaian itu akan dilihat dari seberapa puas warga mendapatkan pelayanan dari petugas. "Hasil yang diharapkan adalah dampak bagi pelayanan. Dampak ini akan kita ukur, apakah keluhan keluhan pelanggan semakin sedikit, dicatat berapa dan dimana," jelas dia.
Bukan hanya untuk para petugas di kantor, pihaknya juga tengah melakukan pelatihan terhadap petugas layanan operasi (PLO) seperti petugas penjaga di setiap halte dan di dalam bus. Tercatat ada 3.719 petugas PLO yang sudah selesai pelatihan per hari ini dan diperkirakan akan bertambah hingga akhir Desember nanti.
Dengan upaya tersebut, dia berharap etos kerja dan semangat para pegawai dalam melayani masyarakat bisa lebih maksimal sehingga masyarakat merasa puas. Di saat yang sama, Pejabat Sementara (PS) Paur Diklat Depo Pendidikan Latihan dan Pertempuran (Dodik Latpur) Rindam Jaya, Pembantu Letnan DuaPepen Ruspendi mengaku telah menyiapkan ragam pelatihan untuk para peserta.
"Kita berikan motivasi, 'ice breaking', kemudian dilanjutkan dengan melakukan dengan 'jungle tracking' seperti turun tebing, pengenalan 'water rescue' menggunakan perahu, kemudian juga halang rintang," jelas dia.
Hal tersebut dilakukan dengan tujuan menumbuhkan mental dan kerja sama tim antar pegawai PT TransJakarta. Walau ratusan pegawai terlihat semangat, Pepen mengaku harus berhati-hati dalam melatih para peserta karena tidak semua peserta berusia muda dan kuat melakukan aktivitas berat.
"Ada yang usianya sampai 50 tahun ke atas. Kalau kita latihan fisiknya terlalu berat, kita bertanggung jawab juga," jelas Pepen.