Kamis 01 Dec 2022 20:06 WIB

Survei Indikator: Erick Thohir Makin Menguat Sebagai Figur Potensial Cawapres

Erick malah naik saat nama lain mengalami penurunan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ilham Tirta
Menteri BUMN, Erick Thohir.
Foto: Dok istimewa
Menteri BUMN, Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir disebut sebagai salah satu figur potensial calon wakil presiden atau cawapres 2024. Hal ini berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia bertajuk 'Pacuan Kuda Elektabilitas Bakal Capres dan Peta Kekuatan Elektoral Partai Pasca-Deklarasi' di Jakarta, Kamis (1/12/2022).

Direktur Eksekutif Indikator, Burhannudin Muhtadi mengatakan, Erick merupakan salah satu figur yang mengalami kenaikan dukungan sejak Agustus 2022. Sementara nama lain cenderung mengalami penurunan.

Baca Juga

Dalam survei tersebut, kata dia, tren Erick meningkat dari 8,5 persen pada riset Juni 2022. Burhanuddin menyampaikan 9,6 persen responden dalam simulasi 18 nama, memilih mantan Presiden Inter Milan tersebut sebagai cawapres.

Erick yang menjadi salah satu menteri dengan kinerja terbaik dan menjadi kesayangan Presiden Jokowi, juga memiliki basis massa yang solid dengan ragam latar belakang.

"Kalau kita melihat, basis Erick Thohir itu kebanyakan pemilih kota, anak muda,  Nahdlatul Ulama, dan nonmuslim," ujar Burhanuddin.

Burhanuddin mengatakan, mayoritas pemilih Erick atau 19,2 persen ingin Erick berpasangan dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Sementara 7,3 persen lainnya ingin dengan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, dan sebagian kecil atau 3,9 persen menduetkan Erick dengan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

"Erick punya kecocokan dengan Ganjar dan hampir memiliki kesamaan basis pemilih. Maka lumrah kalau elektabilitas keduanya bagus saat simulasi survei. Basisnya Ganjar mirip dengan Erick. Wajar ada yang menginginkan Erick jadi pendampingnya Ganjar," kata Burhanuddin.

Survei yang melibatkan 1.220 responden dari 34 provinsi dilakukan pada 30 Oktober hingga 5 November 2022. Para responden dipilih berdasarkan hasil penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dan diwawancara secara tatap muka. Survei ini memiliki angka toleransi kesalahan atau margin of error sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement