Kamis 01 Dec 2022 17:51 WIB

DKI Segera Revitalisasi Pasar Induk Kramat Jati

Revitalisasi Pasar Kramat Jati disebut arahan Pj Gubernur DKI Jakarta.

Pedagang mengangkat dagangannya di Pasar Induk, Kramat Jati, Jakarta, Kamis (1/9/2022). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi sebesar 0,21 persen secara Month-to-Month (MTM) pada bulan Agustus 2022 atau adanya penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 111,8 pada Juli menjadi 111,57 pada Agustus dengan komoditas penyumbang deflasi berasal dari bawang merah, cabai merah, cabai rawit, minyak goreng dan daging ayam ras.
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Pedagang mengangkat dagangannya di Pasar Induk, Kramat Jati, Jakarta, Kamis (1/9/2022). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi sebesar 0,21 persen secara Month-to-Month (MTM) pada bulan Agustus 2022 atau adanya penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 111,8 pada Juli menjadi 111,57 pada Agustus dengan komoditas penyumbang deflasi berasal dari bawang merah, cabai merah, cabai rawit, minyak goreng dan daging ayam ras.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemprov DKI Jakarta segera merevitalisasi Pasar Induk Kramat Jati. Revitalisasi diklaim demi meningkatkan pelayanan dan kenyamanan tak hanya bagi penjual, tetapi bagi pelanggan agar masyarakat lebih mencintai pasar tradisional.

"Saya tadi memberikan tiga arahan untuk dilakukan dalam revitalisasi pasar ini. Yaitu, pasar yang bersih, tidak becek dan tidak bau. Kriteria teknisnya seperti apa, nanti yang mengimplementasikan teman-teman Perumda Pasar Jaya," ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) Fitria Rahadiani, di Jakarta, Kamis (1/12/2022).

Baca Juga

Menurut Fitria, revitalisasi Pasar Kramat Jati ini merupakan tindak lanjut arahan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta agar setiap pasar tradisional dipercantik dan bersih. Karenanya, lanjut dia, ke depan, akan ada beberapa pasar tradisional yang akan direvitalisasi oleh Perumda Pasar Jaya.

"Revitalisasi ini tidak pakai PMD (Penanaman Modal Daerah), tapi menggunakan skema kerja sama dengan investor. Kami berharap, layanan pasar ke depan jauh lebih baik, apalagi ini pasar induk," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Tri Prasetyo mengatakan Pasar Jaya tetap berkomitmen untuk menunjang pergerakan roda perekonomian di Jakarta. Terlebih, lanjut dia, Pasar Induk Kramat Jati ini menjadi urat nadi utama penyediaan kebutuhan pokok warga di Jakarta dan sebagian Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

"Adapun salah satu yang akan direvitalisasi adalah pasar buah. Buah ini menjadi bagian penting untuk menunjang kecukupan gizi masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Semoga revitalisasi ini menjadi amal jariyah dan legacy kita," kata Tri Prasetyo.

Diakuinya, revitalisasi Pasar Kramat Jati ini melibatkan pihak swasta, yakni PT RKM dengan skema kerja sama bisnis to bisnis (B2B). Setidaknya, kata Tri, ada ribuan tempat usaha (TU) yang akan direvitalisasi.

"Total akan ada 2.188 TU yang akan direvitalisasi. Selama revitalisasi, pedagang akan kita tempatkan pada lokasi sementara di sekitar pasar. Rencananya, revitalisasi Pasar Kramat Jati ini akan selesai sekitar 18 bulan," katanya tanpa merinci kapan pengerjaan revitalisasi akan dimulai. Tri juga belum merinci perkiraan anggaran yang diperlukan untuk revitalisasi tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement