REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para relawannya agar tak salah memilih pemimpin di pilpres 2024 nanti. Ia pun kemudian mengungkapkan ciri-ciri pemimpin yang memikirkan rakyatnya, salah satunya yakni terlihat dari penampilannya.
Menurut Jokowi, pemimpin yang memikirkan rakyat terlihat dari banyaknya kerutan di wajahnya. Bahkan sampai ada yang rambutnya memutih.
“Perlu saya sampaikan, perlu saya sampaikan, pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari mukanya itu kelihatan. Dari penampilannya itu kelihatan, banyak kerutan di wajahnya karena mikirin rakyat. Ada juga yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih semua, ada! Ada itu,” kata Jokowi dalam pidatonya saat menghadiri acara Gerakan Nusantara Bersatu di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Sabtu (26/11).
“Kalau wajahnya cling bersih, tidak ada kerutan di wajahnya, hati-hati. Lihat juga lihat rambut- rambutnya, wah kalau rambutnya putih semua ini mikir rakyat ini,” tambahnya.
Jokowi juga meminta agar masyarakat berhati-hati menentukan sosok yang tepat. Menurut dia, pemimpin yang dipilih harus memahami dan mengerti perasaan yang dirasakan oleh masyarakat dan apa yang dibutuhkan oleh rakyat.
“Hati-hati, hati-hati, saya titip hati-hati, memilih pemimpin hati-hati, pilih pemimpin yang ngerti, yang ngerti apa yang dirasakan oleh rakyat, pilih nanti di 2024 pilih yang pemimpin yang ngerti tentang apa yang dirasakan oleh rakyat, setuju?,” kata Jokowi.
Ia pun mengingatkan agar jangan sampai pemimpin yang dipilih berikutnya hanya senang duduk di dalam Istana. Jokowi mengatakan, seorang pemimpin di negara besar seperti Indonesia haruslah senang untuk turun ke lapangan untuk mencari tahu apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
“Jangan sampai saya ulang, jangan sampai kita memilih pemimpin yang senang duduk di istana yang AC-nya sangat dingin. Ini negara besar, ini negara besar jangan hanya duduk manis di Istana Presiden, carilah saya ingatkan carilah pemimpin yang senang dan turun ke bawah! Yang mau merasakan keringatnya rakyat!,” tegas Jokowi.
Jokowi mengatakan, keberlanjutan pembangunan pemerintah pun perlu untuk terus dijaga bersama-sama. Keberlanjutan pembangunan ini, kata dia, bukan hanya untuk pemilu 2024, namun untuk mencapai Indonesia Emas di 2045.
Karena itu, ia mengingatkan agar pembangunan yang dilakukan tak hanya untuk kepentingan politik yang hanya sesaat. “Oleh karena itu, jangan hanya karena kepentingan sesaat, kepentingan jangka pendek, kepentingan-kepentingan politik, kemudian lupa menjaga keberlanjutan pembangunan yang telah kita mulai, kemudian menjaga juga, jangan lupa menjaga agar yang sudah di jalur yang tepat ini yang sudah on the right track ini terus bisa dilanjutkan,” jelas dia.