REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Penyintas gempa Cianjur di lokasi pengungsian sekitar Kampung Babakan Imbangan, Desa Cibulakan Kecamatan Cugenang, sampai saat ini masih harus bertahan di tengah kondisi gelap gulita pada malam hari. Pasokan listrik untuk daerah terdampak gempa hingga kini masih terbatas.
"Saya masih alami tanpa penerangan berarti. Punya anak kecil, cuma ada baterai lampu terangnya segini, saya mohon bantuannya," ujar seorang pengungsi bernama Ayung, di lokasi pengungsian, Rabu (23/11/2022).
Ayung mengatakan, turunnya hujan membuat lingkungannya menjadi banyak lalat dan nyamuk. Dia mengatakan, bantuan makanan sudah terpenuhi. Hanya saja kebutuhan pasokan listrik dan penerangan untuk jalanan masih susah, terlebih untuk berjalan mencari makan malam untuk keluarga.
"Ada 25-30 orang yang mengungsi, ada yang keluar cari makan," ujar dia.
Alasan Ayung beserta keluarga lainnya masih bertahan mengungsi dengan tenda mandiri, karena sudah merasa nyaman. Dirinya berharap penerangan segera masuk untuk kampungnya, serta berbagai jenis bantuan lainnya.
Pengungsi di sekitar Kampung Babakan Imbangan juga di antaranya adalah balita dan anak-anak kecil. Masyarakat sekitar juga memanfaatkan lampu petromaks untuk penerangan.