Rabu 23 Nov 2022 13:28 WIB

Kadispenad Benarkan Personel Grup 2 Kopassus Pukul Pegawai Karaoke

Kasus itu sudah dimediasi, dan prajurit Kopassus tetap diproses oleh satuannya.

Tangkapan layar video penganiayaan pegawai PA Resto & Family Karaoke di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah..
Foto: Tangkapan layar
Tangkapan layar video penganiayaan pegawai PA Resto & Family Karaoke di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah..

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen Hamim Tohari membenarkan jika ada personel Grup 2 Kopassus berinisial F melakukan kekerasan kepada pegawai PA Resto & Family Karaoke di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin (21/11/2022). Video kekerasan itu viral di lini masa Twitter.

Menurut Hamin, kasus itu kini sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Meski begitu, F tetap diproses satuannya karena melanggar disiplin prajurit TNI AD. "Betul Mas, memang ada oknum anggota yang disebutkan di postingan tersebut, sudah dilakukan mediasi dan penyelesaian secara kekeluargaan, namun secara disiplin tetap diproses oleh satuannya," kata Hamin kepada Republika.co.id di Jakarta, Rabu (23/11/2022).

Kasus itu bermula ketika PA Resto & Family Karaoke  digeruduk warga sipil dan oknum personel Grup 2 Kopassus yang bermarkas di Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Akun PA Karaoke Boyolali mengunggah video pengeroyokan prajurit Kopassus hingga viral dan ditanggapi ribuan akun di Twitter.

"Kami dari P.A Resto & Family Karaoke mau melaporkan, telah terjadi kekerasan dan penganiayaan dari oknum TNI dan sipil, salah satunya dari anggota Kopassus Grup 2 Kartasura berinisial F & anggota Sipil berinisial I, B, O, B yang terjadi pada hari Senin @gibran_tweet @Puspen_TNI," demikian keterangan akun Twitter @PaKaraoke dikutip Republika di Jakarta, Rabu (23/11/2022).

Dari video tersebut terlihat jika pegawai Family Karaoke mendapat pukulan dan tendangan. Bahkan, kepalanya dipukul menggunakan helm oleh pengunjung ketika berada di dalam ruangan.

Kronologi peristiwa itu adalah pada Senin (21/11/2022) sekitar pukul 22.00 WIB, ada warga sipil datang berinisial I, B, O, B. Mereka ingin menyewa ruangan, namun tidak tersedia. Setelah itu, mereka marah dan memecah kaca akrilik lalu, mereka keluar dan masuk lagi bersama dengan salah satu anggota Grup 2 Kopassus.

"Lalu mereka tetep ga terima dan secara langsung menghajar staff PA Resto & Family Karaoke. Bantu up...kami hanya pekerja biasa..yang butuh perlindungan," kata manajemen Family Karaoke.

Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka yang akunnya di-mention merespon video tersebut. "Ada apa ini?" kata putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement