Senin 21 Nov 2022 16:42 WIB

17 Warga Meninggal Dunia Pascagempa Cianjur

BNPB mengidentifikasi setidaknya 19 warga luka berat akibat gempa.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Indira Rezkisari
 Orang-orang yang terluka saat gempa menerima perawatan medis di tempat parkir rumah sakit di Cianjur, Jawa Barat, Senin, 21 November 2022. Gempa bumi yang mengguncang pulau utama Indonesia di Jawa pada hari Senin merusak puluhan bangunan dan mengirim penduduk ke jalan-jalan ibu kota untuk keamanan.
Foto: AP/Firman Taqur
Orang-orang yang terluka saat gempa menerima perawatan medis di tempat parkir rumah sakit di Cianjur, Jawa Barat, Senin, 21 November 2022. Gempa bumi yang mengguncang pulau utama Indonesia di Jawa pada hari Senin merusak puluhan bangunan dan mengirim penduduk ke jalan-jalan ibu kota untuk keamanan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Peristiwa gempa bumi yang terjadi Senin (21/11/2022) siang dengan pusat gempa berada di 10 KM barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, menyebabkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur di beberapa daerah terdampak. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan, BNPB terus melakukan upaya penanganan bencana gempa bumi di Cianjur

“BNPB terus melakukan pendataan jumlah korban, korban jiwa khususnya di Kabupaten Cianjur 17 orang meninggal dunia dan 19 orang warga alami luka-luka cukup berat,” Ujar Suharyanto saat melakukan keterangan pers Senin (21/11/2022) pukul 16.15 WIB.

Baca Juga

"BNPB akan menempatkan satu unit helikopter untuk mempermudah penanganan darurat bencana, evakuasi dan pendistribusian logistik ke lokasi-lokasi terisolir," tuturnya.

Berdasarkan pendataan yang disusun oleh Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB, dampak yang diakibatkan gempa tersebut turut merusak beberapa bangunan, seperti 343 unit rumah rusak berat, satu unit pondok pesantren rusak berat, RSUD Cianjur alami rusak sedang.

Kemudian empat unit Gedung pemerintah, tiga unit fasilitas pendidikan, satu unit sarana ibadah, satu unit toko dan satu unit cafe juga alami kerusakan, serta ada jalanan yang terputus. Lebih lanjut dirinya mengatakan, akan segera menuju ke lokasi terdampak untuk melakukan upaya percepatan penanganan gempa.

“Besok pagi saya akan ke lokasi, untuk melaksanakan pendampingan terhadap langkah-langkah penanganan gempa di Cianjur, selain itu untuk memastikan pemenuhan kebutuhan masyarakat terdampak” lanjutnya. “Rumah yang alami kerusakan akan dibangun kembali oleh pemerintah,” imbuhnya.

Sebagai penutup, Suharyanto menjelaskan, tidak ada yang dapat memprediksi kapan terjadinya bencana, yang terpenting bagaimana respons yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat terjadinya bencana.

“Gempa sudah terjadi, tidak ada satu kekuatan yang bisa menghindari kapan terjadinya bencana, yang pasti setelah terjadi bencana bagaimana upaya-upaya kita secara sinergi, soliditas dan sungguh-sungguh agar penanganan bencana dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,” papar Suharyanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement