Jumat 18 Nov 2022 19:52 WIB

Simulasi Capres-Cawapres Hasilkan Dominasi Kemenangan Anies di Pilpres

Dalam simulasi yang digelar Voxpol, Anies hanya kalah jika dipasangkan dengan Andika.

Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Rasyid Baswedan menjadi pembicara di Bloomberg NEF Summit,  salah satu side event di G20 dan B20, di Nusa Dua, Bali. Anies diketahui saat ini juga menjadi bakal calon presiden untuk 2024 dari Partai Nasional Demokrat. (ilustrasi)
Foto: @aniesbaswedan
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Rasyid Baswedan menjadi pembicara di Bloomberg NEF Summit, salah satu side event di G20 dan B20, di Nusa Dua, Bali. Anies diketahui saat ini juga menjadi bakal calon presiden untuk 2024 dari Partai Nasional Demokrat. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Febryan A, Nawir Arsyad Akbar

 

Baca Juga

Lembaga Voxpol Center Research and Consulting baru-baru ini menggelar simulasi pemilihan presiden (pilpres) yang menghasilkan  Anies Baswedan hampir selalu menjadi pemenang dalam simulasi empat pasangan capres-cawapres. Anies hanya kalah ketika dipasangkan dengan Panglima TNI Andika Perkasa. 

"Dari enam simulasi, Anies hanya satu kali berada pada posisi kedua. Sisanya Anies selalu berada di posisi pertama," kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago di Jakarta, Jumat (18/11/2022). 

Pangi menjelaskan, Anies berada di posisi kedua dengan elektabilitas 30,1 persen ketika dipasangkan dengan Andika Perkasa. Elektabilitas tertinggi diperoleh pasangan Ganjar Pranowo - Sandiaga Uno, yakni 30,9 persen. 

Sedangkan pasangan Puan Maharani - Erick Thohir hanya mendapat elektabilitas 3,1. Sementara Prabowo Subianto - Muhaimin Iskandar 23,3 persen. 

Dalam lima simulasi lainnya Anies selalu menang, meski hanya unggul tipis. Dalam lima simulasi tersebut, Anies dipasangkan dengan Agus Harimurti Yudhoyono tiga kali, lalu dengan Khofifah Indar Parawansa, serta dengan Ahmad Heryawan. 

Survei ini juga memotret elektabilitas kandidat dalam simulasi tiga pasangan calon. Dari tujuh kali simulasi, Anies kalah dua kali, yakni ketika berpasangan dengan Andika Perkasa dan Ahmad Heryawan. Dua simulasi yang Anies kalah, dimenangkan oleh pasangan Ganjar Pranowo - Erick Thohir dan pasangan Prabowo - Erick Thohir.

Secara akumulatif, dari tujuh kali simulasi tiga pasangan calon, Anies menang dua kali, Prabowo menang sekali, dan Ganjar menang empat kali. "Pesaing terdekat Anies dalam setiap simulasi adalah Ganjar Pranowo," ujar Pangi. 

Survei Voxpol Center Research and Consulting juga menunjukkan bahwa elektabilitas Anies Baswedan unggul dibanding bakal capreslainnya. Kendati begitu, Anies hanya unggul tipis. 

Pangi mengatakan, dalam simulasi pertanyaan terbuka, Anies mendulang elektabilitas 23,6 persen. Lalu disusul Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 22 persen. Sedangkan angka keterpilihan Prabowo Subianto sebesar 18,6 persen. 

Dalam simulasi pilihan tertutup, tiga nama itu kembali menjadi yang teratas. Dalam survei 16 nama, elektabilitas Anies 26,1 persen. Ganjar menyusul dengan ketat di angka 25 persen. Adapun Prabowo 20,7 persen. 

Sedangkan dalam simulasi 10 nama, justru Ganjar jadi yang teratas dengan elektabilitas 25,8 persen. Adapun Anies 25,4 persen, lalu Prabowo 21,1 persen. 

"Dalam simulasi pertanyaan terbuka, baik simulasi 16 nama maupun simulasi 10 nama, nama Anies Rasyid Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto konsisten menempati posisi tiga besar elektabilitas tertinggi," kata Pangi. 

Survei ini juga melihat sebaran pemilih masing-masing bakal calon presiden. Pemilih Anies Rasyid Baswedan mayoritas ada di wilayah Sumatera, DKI-Banten, Jawa Barat, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku-Papua. 

Pemilih Ganjar Pranowo mayoritas ada di wilayah Jawa Tengah & DIY, Jawa Timur dan Bali-NTT-NTB. Sementara pemilih Prabowo mayoritas ada di wilayah Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali-NTB-NTT, Sulawesi dan Maluku-Papua. 

Pangi mengatakan, nama Anies, Ganjar dan Prabowo konsisten di posisi teratas pada setiap simulasi. Temuan ini menjadikan ketiga nama tersebut sebagai kandidat paling potensial untuk diusung oleh masing-masing poros koalisi. 

Survei Voxpol ini dilakukan pada 22 Oktober hingga 7 November 2022. Survei dilakukan terhadap 1.220 responden yang tersebar di seluruh provinsi. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,81 persen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement