Jumat 18 Nov 2022 10:10 WIB

BPJS Kesehatan Kediri Anjurkan Dokter Praktik di Pinggiran Kota

BPJS Kediri membawahi Nganjuk, Kota dan Kabupaten Kediri, Kota dan Kabupaten Blitar.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Petugas melayani warga di loket BPJS Kesehatan (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras.
Petugas melayani warga di loket BPJS Kesehatan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Kantor BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kediri menganjurkan dokter yang ingin membuka praktik agar ke lokasi pinggiran kota. Sehingga tidak terjadi penumpukan pasien di wilayah tertentu.

"Kami mengupayakan kerja sama dengan dinas kesehatan dan organisasi profesi juga untuk mengajak dokter yang ingin buka praktik di daerah pinggiran," kata Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kediri Hernina Agustin Arifin di Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (18/11/2022).

Dia mengatakan, di wilayah BPJS Kesehatan Kediri terdapat daerah yang perbandingan antara dokter dan peserta masih cukup besar. Misalnya, di Kabupaten Blitar dan Nganjuk. Harusnya perbandingannya itu satu dokter banding 5.000 peserta (pasien) atau 1:5.000. Namun, di Blitar ada satu dokter berbanding 7.000 pasien (1:7.000).

Menurut dia, dengan fenomena itu terjadi penumpukan pasien atau penumpukan saat pendaftaran pasien fasilitas kesehatan yang juga berakibat pada antrean panjang. Walaupun perbandingan dokter dan pasien masih belum idealnya, Hernina mengatakan, untuk akses layanan hingga kini masih bisa terlayani dengan baik.

Hernina juga menambahkan, fenomena itu terjadi salah satunya karena dokter banyak yang sudah membuka praktik di wilayah kota. Untuk itu, jika ada pengajuan dokter ketika buka praktik, BPJS kesehatan selalu dilibatkan, sebab mengetahui wilayah yang kurang tempat praktik.

Sementara itu, terkait dengan jumlah kepesertaan BPJS Kesehatan, kata Hernina, dari tahun ke tahun jumlah kepesertaan mengalami peningkatan. Dari wilayah BPJS Kesehatan Kediri, yakni Kota dan Kabupaten Kediri, Kota dan Kabupaten Blitar serta Nganjuk total jumlah peserta mencapai 3,39 juta jiwa dari jumlah penduduk sebanyak 4,49 juta jiwa.

Sehingga secara persentase angkanya mencapai 75,55 persen. "Dari tahun ke tahun mulai 2014 sampai 2022 ini, ada pertumbuhan peserta, rata-rata 40 ribu sampai 50 ribu per tahun. Saat ini di Kediri raya 3,3 juta jiwa dari penduduk 4,4 juta jiwa, jadi cakupan kepesertaan 75 persen penduduk," kata Hernina.

Pihaknya juga mengakui untuk kepesertaan tersebut hingga kini yang sudah universal health coverage (UHC) adalah Kota Kediri dan Kota Blitar. Untuk wilayah kabupaten hingga kini belum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement