Senin 14 Nov 2022 21:29 WIB

Polda Metro Jaya Sosialisasi Aplikasi 'Ada Polisi'

Aplikasi Ada Polisi berisi data, statistik, dan karakteristik tindakan kejahatan.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ratna Puspita
Direktur Pembinaan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Badya Wijaya
Foto: Republika/Djoko Suceno
Direktur Pembinaan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Badya Wijaya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bidang Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polda Metro Jaya melakukan sosialisasi terkait aplikasi bernama Ada Polisi. Aplikasi itu berisi data yang dibutuhkan masyarakat. 

Sosialisasi digelar di Polda Metro Jaya dengan dihadiri para perwakilan Bhabinkamtibmas di wilayah hukum Polda Metro Jaya. "Menindaklanjuti arahan Bapak Kapolda Metro Jaya Irjen Mohammad Fadil Imran bahwa pendekatan pemolisian di era modern ini harus diubah orientasinya menjadi pencegahan,"  ujar Direktur Pembinaan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Badya Wijaya dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/11/2022).

Baca Juga

Menurut Badya, aplikasi ini berisi pengetahuan terkait data, statistik, karakteristik, termasuk penyebab terjadinya tindakan kejahatan. Hal ini juuga sebagai bahan evaluasi untuk mencegah terjadinya kejahatan. 

Dia mengatakan, aplikasi Ada Polisi ini tidak saja diperlukan oleh Polri dalam penanggulangan kejahatan namun juga penting untuk diketahui oleh stakeholder terkait  "lni tidak saja diperlukan oleh Polri dalam penanggulangan kejahatan namun juga penting untuk diketahui oleh stakeholder terkait bahwa ada persoalan sosial yang harus ditangani dan diselesaikan secara bersama-sama dan tidak semata-mata persoalan hukum dan kamtibmas saja," kata Badya.

Koorspripim Polda Metro Jaya AKBP Iverson Monossoh mengatakan, Polda Metro Jaya terus berinovasi melakukan perubahan melalui terobosan-terobosan di era modern. Salah satu onovasi adalah melakukan riset dan menganalisa statistik dan karakteristik kejahatan saat ini termasuk akar masalah yang menjadi penyebab terjadinya kejahatan jalanan.

"Sambang, dialog, mendengar apa yang menjadi keluhan masyarakat kemudian kita datakan sebagaimana praktek pemolisian dalam sistem ini adalah salah satu bentuk pendekatan yang humanis agar kita memiliki pengetahuan yang cukup tentang akar permasalahan yang terjadi dan mencari solusinya," tutur Iverson.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement