Selasa 15 Nov 2022 02:17 WIB

Akademisi: Penyelenggaraan G20 di Bali Bukti Dunia Apresiasi Indonesia

Akademisi menilai penyelenggaraan G20 di Bali bukti dunia mengapresiasi Indonesia.

Pakar hukum internasional Hikmahanto Juwana.
Foto: Dok Humas Polri
Pakar hukum internasional Hikmahanto Juwana.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana menyebutkan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali menjadi bukti dunia mengapresiasi Indonesia.

"Ya diakui dan diapresiasi dunia," kata Prof. Hikmahanto Juwana dalam keterangan di Jakarta, Senin (14/11/2022).

Bali menjadi lokasi pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, dimana 17 kepala negara serta delegasi dari negara anggota hadir. Penyelenggaraan KTT G20 di Bali memberi bukti bahwa Indonesia dipercaya dan diapresiasi dunia. Namun, Hikmahanto mengingatkan agar keselamatan seluruh kepala negara dan delegasi yang hadir di KTT G20 harus diperhatikan betul-betul hingga kembali lagi ke negaranya masing-masing.

Baca juga : Turki akan Hentikan Semua Pemberitaan Bom Istanbul, Ini Alasannya

"Tentu yang kita harus jaga adalah keselamatan dan keamanan para kepala pemerintahan sampai mereka kembali," ujar Hikmahanto.

Diketahui sebelum pelaksanaan KTT G20, Kota Istanbul, Turki diguncang bom dan menewaskan enam orang. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tetap datang ke Bali, tentu saja dengan pengamanan ketat seperti mobil antipeluru dan sebagainya. Pengamanan di sekitar lokasi KTT G20 di Nusa Dua, Bali, juga diperketat selama penyelenggaraan. Bahkan, kepala negara yang hadir seperti Presiden AS Joe Biden, Presiden China Xi Jin Ping membawa serta kendaraan kepresidenan langsung dari negara masing-masing.

Kendati demikian, Hikmahanto menilai kondisi tersebut tidak menghilangkan poin-poin strategis dari KTT G20. Menurutnya, dunia melihat bahwa Indonesia banyak memunculkan inovasi untuk membuat perekonomian tumbuh.Poin strategis berikutnya kata Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani itu, Indonesia sangat paham bahwa pertumbuhan ekonomi tidak akan terjadi apabila perang terus berlangsung.

"Di sini diplomasi Pak Jokowi sangat diapresiasi dunia. Mulai dari mengundang Ukraina sampai dengan bertemu langsung di Jerman dengan pemimpin G7, lalu ke Ukraina dan Rusia. Bahkan menit-menit akhir masih angkat telepon untuk pastikan semua hadir," tutur Hikmahanto.

Baca juga : MU Belum Putuskan Hukuman untuk Ronaldo Terkait Wawancara Kontroversialnya

Selain itu, Hikmahanto mengatakan, forum G20 juga mendatangkan manfaat langsung bagi masyarakat Bali. Selama pelaksanaan KTT G20 perputaran uang di Pulau Dewata pasti meningkat.

"Manfaat langsung di Bali adalah peningkatan perputaran uang. Masyarakat di seluruh Indonesia bangga karena banyak kepala pemerintahan terkenal datang ke Indonesia," ujar Hikmahanto.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement