Senin 14 Nov 2022 07:25 WIB

Pemkot Bogor Minta BPTJ Subsidi Enam Koridor Biskita Trans Pakuan

Pemkot Bogor meminta BPTJ untuk mensubsidi enam koridor Biskita Trans Pakuan.

Sejumlah warga saat akan menaiki Biskita Trans Pakuan di depan Alun-alun Kota Bogor, Jawa Barat. Pemkot Bogor meminta BPTJ untuk mensubsidi enam koridor Biskita Trans Pakuan.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah warga saat akan menaiki Biskita Trans Pakuan di depan Alun-alun Kota Bogor, Jawa Barat. Pemkot Bogor meminta BPTJ untuk mensubsidi enam koridor Biskita Trans Pakuan.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, berharap Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) konsisten melanjutkan subsidi operasional bus Biskita Trans Pakuan tuntas hingga enam koridor sesuai dengan perjanjian kerja sama (PKS) yang telah disepakati.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor Eko Prabowo mengatakan rencana BPTJ tidak memberlakukan skema buy the service (BTS) bagi bus Biskita Trans Pakuan di dua koridor yang belum beroperasi diharapkan dapat ditinjau kembali, melihat faktor muat penumpang bus yang telah beroperasi di empat koridor mencapai di atas 90 persen per hari.

Baca Juga

"Di PKS-nya untuk enam koridor dengan BPTJ. Penumpang kita tinggi setiap hari. Jadi ini yang sedang kita komunikasikan salah satunya, sebagai penguat," kata Eko.

Eko menyampaikan, pemenuhan subsidi BTS untuk bus Biskita Trans Pakuan yang akan beroperasi di dua koridor lagi, terkendala evaluasi DPR soal faktor muat penumpang di daerah lain yang masih rendah, sehingga ada wacana untuk mengalihkan subsidi Biskita ke bus di daerah lain.

BPTJ bekerja sama dengan Koperasi Duta Jasa Angkutan Mandiri (Kodjari) telah mengoperasikan 49 bus Biskita Trans Pakuan yang menggantikan 147 angkutan kota (angkot) sesuai target pada akhir tahun 2021.

Sebanyak 49 bus Biskita Trans Pakuan itu beroperasi di empat koridor yakni Koridor 1 Terminal Bubulak-Cidangiang, Koridor 2 Terminal Bubulak-Baranangsiang-Ciawi, Koridor 3 Terminal Bubulak-Empang-Ciawi dan Koridor 4 Ciawi-Ciparigi.

Namun, kata Eko, justru dengan faktor muat penumpang Biskita Trans Pakuan yang tinggi di atas 90 persen per hari berarti banyak diminati masyarakat, sehingga subsidi perlu lanjutkan sebagai percontohan yang lengkap.

"Jadi, karena faktor muat kita tinggi, Pak Menhub (Budi Karya) juga sudah mengetahui itu bersama DPR dan BPTJ, semoga bisa melanjutkan subsidi ke dua koridor lagi," katanya.

Biskita Trans Pakuan merupakan bus ukuran sedang yang menjadi transportasi umum baru jenis mobil di Kota Bogor dengan rencana transaksi pembayaran non tunai pertama.

Fasilitas yang nyaman dengan empat rute yang telah beroperasi, menurut Badan Pengelola Transortasi Jabodetabek (BPTJ) telah mencapai muat penumpang 90 persen lebih per hari secara gratis.

Kehadiran Biskita Trans Pakuan telah berlangsung selama satu tahun ini, dimulai sejak 2 November 2021 hingga sekarang.

Bus tersebut merupakan kendaraan umum kota yang mendapatkan subsidi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui BPTJ dengan skema buy the service (BTS).

Saat ini, bus masih dapat diakses masyarakat secara gratis hingga ada penetapan tarif. Penetapan tarif pun tengah dalam kajian Pemerintah Kota Bogor bersama BPTJ.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement