Jumat 11 Nov 2022 13:14 WIB

Produksi Benih Hortikultura Purworejo Capai Rp 140 M per Tahun

Petani di Puworejo mampu menghasilkan tujuh juta benih hortikultura setiap tahun.

Peresmian Kampung Benih Hortikultura di Desa Karang Duwur, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo, Jumat (11/11), dihadiri juga Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Head of CSR & Social Engagement Astra, Triyanto.
Foto: Istimewa
Peresmian Kampung Benih Hortikultura di Desa Karang Duwur, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo, Jumat (11/11), dihadiri juga Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Head of CSR & Social Engagement Astra, Triyanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabupaten Purworejo dikenal memiliki potensi pertanian yang baik. Salah satunya, merupakan produsen benih hortikultura yang berkualitas baik. 

Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti menjelaskan, petaninya banyak yang memproduksi benih, salah satunya hortikultura. Dalam setiap tahunnya, kata dia, petani di wilayahnya itu menghasilkan tujuh juta benih hortikultura, seperti manggis varietas kaligesing, durian, jeruk, jambu, dan mangga. 

Jumlah itu dihasilkan petani dari berbagai kelompok. Bahkan, lanjut Yuli, tujuh penangkar di antaranya sudah terdaftar di Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB). 

"Ada ratusan petani kami yang membuat benih tanaman hortikultura. Hasilnya sudah menyebar ke seluruh Indonesia," katanya saat menghadiri peresmian Kampung Benih Hortikultura di Desa Karang Duwur, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo, Jumat (11/11). Acara ini dihadiri juga Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Head of CSR & Social Engagement Astra, Triyanto.

Dalam setiap tahunnya, menurut Yuli, produksi benih hortikultura yang diproduksi petani di daerahnya itu mencapai Rp 140 miliar. "Dengan pencanangan kampung benih hortikultura ini, kami berharap potensi ekonomi di sektor pembenihan akan lebih maju lagi," katanya.

Dengan adanya peresmian kampung benih hortikultura ini, dia berharap, pertanian di daerahnya bisa lebih baik lagi sehingga berdampak terhadap kesejahteraan warganya. Kata dia, semakin banyak unsur lain, baik pemerintah pusat dan provinsi maupun swasta, yang mampu mendorong kemajuan pertanian di daerahnya. Agar kualitas dan kuantitasnya bisa lebih meningkat. "Sehingga sektor ini jadi primadona baru dari sektor pertanian," katanya. 

Head of CSR & Social Engagement Astra, Triyanto, mengatakan, dalam membina petani benih di daerah tersebut, pihaknya menjalin kerja sama dengan Kementerian Pertanian. "Dalam rangka pengembangan KBA dan DSA, terutama terkait dengan penumbuhan dan penguatan UMKM  pembenihan bibit tanaman hortikultura," kata dia dalam ke keterangannya yang diterima Republika.co.id. 

Tidak hanya itu, kerja sama pihaknya dengan Kementan pun dilakukan terhadap KBA dan DSA Astra lainnya di seluruh Indonesia. "Kementan nanti akan memberikan benih dan sumber benih yang akan ditumbuhkembangkan di KBA dan DSA binaan yang direkomendasikan oleh Astra," katanya. 

Kata dia, bimbingan teknis terkait regulasi, pelatihan, dan teknologi pengembangbiakan bibit hortiikultura pun turut diberikan kepada petani. "Dengan adanya kerja sama ini, petani di DSA dan KBA bisa mendapatkan bibit unggul yang nantinya bisa dikembangkan menjadi hasil pertanian unggulan," katanya. 

Selain hasilnya bisa dikonsumsi oleh masyarakat, juga dapat dijadikan komoditas baik yang bisa dijual di dalam negeri maupun diekspor ke luar negeri. "Sehingga bisa memberi manfaat yang jauh lebih besar lagi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement