Kamis 10 Nov 2022 17:52 WIB

Jurnalis Mulai Ambil ID Badge KTT G20 di Nusa Dua

Sebanyak 2.000 jurnalis dalam dan luar negeri terdata meliput KTT G20.

Sejumlah umat Hindu menggelar upacara Melaspas dan Mecaru atau penyucian kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Denpasar, Bali, Rabu (9/11/2022). Hutan bakau tersebut rencananya akan menjadi salah satu tempat yang dikunjungi oleh para kepala negara / kepala pemerintahan dan pimpinan lembaga peserta KTT G20 pada 16 November.
Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Sejumlah umat Hindu menggelar upacara Melaspas dan Mecaru atau penyucian kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Denpasar, Bali, Rabu (9/11/2022). Hutan bakau tersebut rencananya akan menjadi salah satu tempat yang dikunjungi oleh para kepala negara / kepala pemerintahan dan pimpinan lembaga peserta KTT G20 pada 16 November.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Ratusan jurnalis dari media internasional dan nasional mulai mengambil kartu tanda pengenal (ID badge) di Courtyard by Marriott Bali Nusa Dua Resort, Bali, Kamis, untuk meliput Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15-16 November 2022. Pengambilan ID badge KTT G20 itu terbagi dalam tiga sif, yaitu sif pertama pada pukul 09.00-12.00 WITA, sif kedua pada 12.00-14.00 WITA, dan sif ketiga pada 14.00-17.00 WITA.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Usman Kansong pada sesi jumpa pers secara virtual, yang diakses Kamis (10/11/2022), menyampaikan jurnalis yang berhak mengambil ID badge KTT G20 adalah mereka yang terakreditasi. "ID bisa diambil oleh media yang telah teregistrasi di Courtyard Hotel 10-15 November 2022. Para jurnalis atau perwakilannya menunjukkan surat konfirmasi dan foto ID (pers) ketika mengambil ID badge," kata Usman Kansong.

Baca Juga

Di lokasi, antrean tidak terlalu ramai karena adanya aturan jurnalis wajib mendaftarkan diri dan waktu pengambilan sebelum datang ke lokasi. Nantinya, panitia penyelenggara akan memberi slot waktu kepada jurnalis yang telah mendaftar melalui email dan pesan WhatsApp.

Jennifer Johnson, salah satu jurnalis dari media Jerman, saat ditemui usai mengambil ID KTT G20, menyampaikan proses pengambilan tanda pengenal cukup lancar. Di Courtyard Hotel, Nusa Dua, Kamis, Jennifer tidak hanya mengambil ID untuk dirinya sendiri, tetapi untuk sejumlah koleganya sesama jurnalis asing dari Jerman. "Prosesnya cukup cepat. Saya tadi mengambil ID untuk saya sendiri dan teman-teman. Di awal-awal, prosesnya sempat cukup lama, karena ada sejumlah persiapan (yang dilakukan panitia), tetapi setelah itu semuanya lancar," kata Jennifer.

Jurnalis Jerman itu menyampaikan KTT G20 di Bali merupakan pengalaman keduanya meliput pertemuan puncak G20. Ia mengaku sebelumnya pernah meliput KTT G20 di Hamburg, Jerman, pada 2017.

Dari dua lokasi KTT itu, ia mengaku lebih senang meliput KTT di Bali, karena alamnya yang indah. "Di sini jauh lebih menyenangkan, karena banyak hijau-hijau pepohonan. Pulaunya sangat indah saat ini," kata Jennifer.

Sementara itu, Zaenal Arifin, jurnalis Tribun Bali, yang ditemui selepas mengambil ID menyampaikan proses pengambilan ID KTT G20 cukup cepat dan alurnya jelas. "Proses pengambilan ID KTT G20 tadi lancar, cepat juga prosesnya datang ke loket dan menunjukkan surat keterangan akreditasi," kata Zaenal.

Walaupun demikian, ia mengaku sempat menunggu kurang lebih 5 menit, karena panitia perlu memeriksa data dan mengambil ID ke ruangan khusus. ID badge KTT G20 yang diperuntukkan ke para jurnalis memiliki fitur khusus, antara lain chip berisi informasi hasil tes antigen/PCR Covid-19, dan hologram dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Jurnalis yang mengenakan ID badge KTT G20 itu nantinya dapat masuk ke kawasan The Nusa Dua, khususnya lokasi side event G20 di BNDCC, Bali Collection, dan media center di BICC Westin Resort. Akses masuk itu dibutuhkan karena pengelola kawasan The Nusa Dua mulai membatasi akses masuk orang dan kendaraan pada 13-17 November 2022, dan aturan pembatasan itu diuji coba pada 11-12 November.

Data Kementerian Komunikasi dan Informatika menunjukkan ada 2.051 jurnalis yang meliput secara langsung KTT G20 di Bali. Ribuan jurnalis itu berasal dari 364 media internasional dan 71 media nasional.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement