REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengasuh Pondok Pesantren Alif Baa Banjarnegara, Khayatul Makki meyakini Indonesia dapat memainkan peran penting sebagai tuan rumah perhelatan akbar KTT G20 yang berlangsung di Bali 15-16 November 2022 mendatang. Menurut dia, Indonesia memiliki ciri khas untuk ditonjolkan dalam KTT G20 kali ini sebagai negara Muslim terbesar di dunia sekaligus negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.
“Indonesia adalah role model yang tepat di mana Islam, demokrasi, dan teknologi bisa saling hidup berdampingan di tengah-tengah masyarakat yang majemuk," ujar pria yang akrab disapa Gus Khayat di Jakarta, Rabu (9/11/2022).
Gus Khayat juga mengapresiasi pelaksanaan Forum R20 atau Religion 20 yang menjadi official engagement partner dalam KTT G20 kali ini. Forum ini menurut dia menjadi terobosan penting diplomasi Indonesia untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara Islam yang senantiasa merawat dan menyemai nilai-nilai perdamaian, toleransi, moderasi, dan kebhinekaan.
Forum R20 adalah forum dialog yang digagas Pengurus Besar (PB) Nahdlatul Ulama (NU). Mulai tahun ini, forum tersebut akan menjadi agenda rutin tahunan perhelatan akbar KTT G20.
Para tokoh agama dunia diundang dalam Forum R20 tersebut untuk menjadikan agama sebagai rujukan utama dalam memecahkan berbagai permasalahan global dewasa ini. Gus Khayat mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menjaga kondusifitas agar pelaksanaan KTT G20 berlangsung sukses dan dapat membangun citra positif Indonesia di mata dunia.
“Mari kita turut sukseskan pelaksanaan KTT G20. Ini kesempatan emas bagi bangsa Indonesia untuk menunjukkan kepada dunia bahwa kita adalah tuan rumah yang baik sehingga misi perdamaian yang kita bawa bisa tersampaikan dengan sukses," ucap Gus Khayat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika