Rabu 09 Nov 2022 10:54 WIB

Laporkan Faizal Assegaf, GP Ansor Jakarta: Puncak Kemarahan Kami

Ainul yakin tegaskan bahwa Ketum PBNU merupakan simbol dari Nahdlatul Ulama.

Rep: Ali Mansur/ Red: Teguh Firmansyah
Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor DKI Jakarta resmi melaporkan Faizal Assegaf ke Polda Metro Jaya terkait dugaan pencemaran nama baik, penghinaan dan penyebaran berita bohong, Selasa (8/11).
Foto: Republika/Ali Mansur
Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor DKI Jakarta resmi melaporkan Faizal Assegaf ke Polda Metro Jaya terkait dugaan pencemaran nama baik, penghinaan dan penyebaran berita bohong, Selasa (8/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor DKI Jakarta telah melaporkan Faizal Assegaf ke Polda Metro Jaya terkait dugaan pencemaran nama baik, penghinaan dan penyebaran berita bohong terhadap ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya. Namun demikian, laporan tersebut merupakan inisiatif dari GP Ansor DKI Jakarta bukan instruksi dari PBNU.

“Inisiatif kami saja. Inisiatif gerakan pemuda Ansor,” tegas Ketua GP Ansor DKI Jakarta, Muhamad Ainul Yakin, kepada awak media, Rabu (9/11).

Baca Juga

Menurut Ainul Yakin meski yang difitnah adalah ketua umum PBNU, tapi Ansor merupakan bagian dari badan otonom Nadhlatul Ulama. Maka ketua umum PBNU adalah simbol dari Nadhlatul Ulama.

Karena itu ia bersama teman-teman berkewajiban melaporkan Faizal Assegaf ke polisi meski tanpa instruksi dari PBNU. Apalagi apa yang disampaikan terlapor adalah sebuah ujaran kebencian yang bisa memecah belah kelompok anak bangsa.

“Mungkin ini puncak dari kemarahan kami sebagai kader NU, karena kami sudah sering mendengar, tapi hari-hari ini sangat vulgar sekali dan itu beritanya fitnah semua makanya kami laporkan ke Polda Metro,” tutur Ainul Yakin.

Namun demikian, Ainul Yakin mengaku, pihaknya tidak pernah mengkonfirmasi langsung atau meminta klarifikasi terhadap terlapor terkait postingan tersebut. Ia berdalih, tidak mengetahui siapa pemilik akun Twitter Faizal Assegaf tang dilaporkannya. Pihaknya lebih memilih untuk melaporkan ke Polda Metro Jaya, sehingga pihak penyidik yang nanti memanggil pemilik akuh Faizal Assegaf tersebut.

“Nanti kita tunggu penyidik akan memanggil, kami berharap dan kami percaya Polda Metro Jaya akan menindaklanjuti laporan yang kami sampaikan ini,” ungkap Ainul Yakin.

Sementara itu,Faizal Assegaf menanggapi pelaporan atas dirinya yang telah dilayangkan oleh GP Ansor DKI Jakarta kepada Polda Metro Jaya. Ia menduga pelaporannya tersebut sebagai sebuah upaya pengalihan atau upaya untuk memecah perhatian publik terkait persidangan kasus Bendahara Umum PBNU, Mardani Maming.

"Saya duga upaya dari Yahya Staquf dan Yaqut karena tanggal 10 November Bendahara PBNU akan disidangkan secara resmi, persidangan kasus korupsi bendahara umum PBNU Mardani Maming," ujar Faizal saat dihubungi, Selasa (8/11).

Adapun terkait dengan cicitannya yang menyebut Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf sebagai pembenci habaib, menurut Faizal, hal itu berkaitan dengan pernyataan Yahya Cholil Staquf yang menyebut habaib sebagai pendatang di Indonesia. Karena itu dirinya, mempertanyakan data fakta naskah akademisnya apa dasar yang menyebutkan habaib datang ke Indonesia sebagai pengungsi.

“Karena itu sebagai pelecehan dan tidak ditemukan dalam bukti-bukti otentik ya. Kemudian itu menjadi pokok pelaporan yang mereka anggap menghina," tutur Faizal.

Dengan demikian, Faizal mengatakan tidak mempermasalahkan laporan dari GP Ansor.  Bahkan, ia mengaku bakal menghadapi proses hukum dari laporan tersebut. Ia juga menyebut laporan ke polisi merupakan hak mereka. Laporan terhadap dirinya teregister dengan nomor LP/B/5700/XI/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA, tertanggal 8 November 2022.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement