REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih membahas rencana pembelian kendaraan taktis (Rantis) Maung produksi PT Pindad. Rantis Maung rencananya akan digunakan untuk mendistribusikan logistik Pemilu 2024 ke daerah terpencil.
Meski belum pasti membeli, tapi KPU sudah mendiskusikan pemanfaatan rantis 4x4 itu pasca-Pemilu. Komisioner KPU Parsadaan Harahap mengatakan, pihaknya berencana memberikan mobil tersebut kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Sosial (Kemensos) seusai gelaran Pemilu 2024. Dengan begitu, rantis tersebut bisa terus digunakan.
"Seperti badan bencana alam, departemen sosial, dinas sosial itu kan penggunaan (rantis Maung) akan berkelanjutan. Itu akan bermanfaat bagi mereka," kata Parsa kepada wartawan, Senin (7/11/2022).
Parsa menyebut, pihaknya sudah mendiskusikan rencana tersebut. Menurutnya, rencana itu memungkinkan karena pemberian barang antarsesama lembaga negara. "Nanti akan kita buat regulasinya," katanya.
Terkait pembelian rantis Maung itu sendiri, Parsa mengatakan KPU sebenarnya punya anggaran untuk membelinya asal anggaran untuk program lain dikurangi. Ia menyebut anggaran KPU terbatas.
"Secara anggaran bisa, tapi dalam tanda kutip dalam arti nanti akan ada efisiensi," kata Wakil Koordinator Divisi Perencanaan, Keuangan, Umum, Rumah Tangga, dan Logistik KPU RI itu.
Dia juga menyampaikan soal urgensi pembelian Maung tersebut. Menurutnya, ujung dari persiapan Pemilu selama 20 bulan adalah distribusi logistik. Karena itu, perlu rantis untuk membawa logistik ke daerah terpencil yang sulit diakses kendaraan biasa.
Untuk diketahui, Maung Pindad dibanderol dengan harga Rp 600 juta hingga 700 juta per unit. Dalam kesempatan sebelumnya, Parsadaan menyebut jumlah Maung yang akan dibeli disesuaikan dengan jumlah KPU daerah yang punya daerah terpencil sulit akses.