Selasa 01 Nov 2022 19:49 WIB

Survei LSI Denny JA: PDIP Unggul karena Jokowi Identik dengan PDIP

Lahirnya Koalisi Indonesia Bersatu yang dimotori Airlangga mengubah tren politik.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus raharjo
Peneliti Senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Ade Mulyana didampingi moderator Fitri Hari menyampaikan paparannya saat merilis survei terkini bertajuk
Foto: istimewa/doc humas
Peneliti Senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Ade Mulyana didampingi moderator Fitri Hari menyampaikan paparannya saat merilis survei terkini bertajuk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan PDIP sementara unggul dengan persentase 20,9 persen diikuti Partai Golkar dengan 14,5 persen.

Peneliti senior LSI Denny JA, Ade Mulyana menyampaikan dua alasan PDIP masih unggul dan mendekati perolehan suara Pileg 2019 yakni 22,6 persen. "Pertama, Jokowi masih populer. Jokowi jauh lebih identik dengan PDIP," kata Ade Mulyana dalam keterangannya, Selasa (1/11/2022).

Baca Juga

Dia melanjutkan, survei menunjukkan tingkat kepuasan terhadap Jokowi sebesar 74,2 persen. Sedangkan publik yang menyatakan tidak puas sebanyak 23,8 persen dan dua diantaranya menjawab tidak tahu.

Alasan kedua, lanjut Denny JA, PDIP menjadi salah satu partai yang menolak perpanjangan jabatan presiden dan presiden tiga periode. Publik yang menolak perpanjangan jabatan presiden angkanya mencapai 74,1 persen serta publik yang menolak presiden tiga periode angkanya mencapai 77.2 persen.

"Dalam hal ini, penolakan PDIP terhadap dua isu tersebut sejalan dengan keinginan rakyat," ujarnya.

Sementara untuk Partai Golkar yang berada di posisi kedua memperoleh persentase 14,5 persen atau hanya terpaut beberapa poin dibandingkan Pileg 2019 yakni 14,78 persen. Ada tiga alasan yang melatarbekalanginya. Ade menyampaikan, pertama terkait kepuasan publik terhadap penanganan Covid-19 yang mencapai angka 76.5 persen.

Publik melihat dua aktor utama yang dikenal luas bertanggung jawab atas penanganan Covid-19 adalah Airlangga Hartarto dan Luhut Panjaitan. "Keduanya dikenal sebagai tokoh Golkar," ujarnya.

Sedangkan, dua alasan lainnya Golkar masih unggul, yakni publik optimistis ekonomi rumah tangga tahun depan lebih baik. Publik yang menyatakan ekonomi rumah tangga mereka tahun depan lebih baik berada diatas 60 persen.

Menurutnya, Menteri Koordinator Ekonomi adalah Airlangga Hartarto yang merupakan Ketua Umum Partai Golkar. "Lalu alasan ketiga, Golkar masih unggul, Golkar dan Ketua Umumnya Airlangga Hartarto (Ketum AH) muncul sebagai game changer/Trendsetter melalui Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), lahirnya KIB mengubah tren politik," ujarnya.

Survei nasional dilakukan pada 11-20 September 2022 dengan riset kualitatif. Survei menggunakan 1.200 responden di 34 Provinsi di Indonesia. Wawancara dilaksanakan secara tatap muka (face to face interview) dengan margin of error sebesar +/- 2,9 persen. Riset kualitatif dilakukan dengan analis media, Focus Group Discussion (FGD), dan indepth interview.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement