Selasa 01 Nov 2022 13:36 WIB

IDI Jatim Bentuk Satgas Khusus Tangani Gangguan Ginjal Akut

IDI Jawa Timur membentuk satgas khusus untuk menangani gangguan ginjal akut.

Dokter merawat pasien anak penderita gagal ginjal akut. IDI Jawa Timur membentuk satgas khusus untuk menangani gangguan ginjal akut.
Foto: ANTARA FOTO/Ampelsaa
Dokter merawat pasien anak penderita gagal ginjal akut. IDI Jawa Timur membentuk satgas khusus untuk menangani gangguan ginjal akut.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur membentuk Satgas Khusus untuk menangani kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) yang tersebar di seluruh daerah. Ketua IDI Jatim dr Sutrisno menjelaskan, Satgas Khusus yang dibentuk seluruh anggotanya merupakan dokter spesialis anak dan dokter spesialis ginjal serta penanggung jawab hemodialisis.

"Kalau Satgas dan Jejaring bisa berjalan dengan bagus maka kasus bisa ditangani sejak awal," ujar Sutrisno, Selasa (1/11).

Baca Juga

Sutrisno mengatakan gangguan ginjal akut hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebabnya. Namun demikian, ia mengaku IDI terus berusaha mencari penyebabnya dan melakukan penanganan terhadap pasien gagal ginjal akut lebih awal.

"Meskipun belum diketahui penyebab pastinya namun ada dua hal yang dicurigai yakni melalui infeksi dan kontruksi. Saat ini masih dilakukan penelitian," kata Sutrisno.

Sutrisno mengatakan seluruh pasien gagal ginjal akut di Jatim sudah tertangani dengan baik, baik di rumah sakit daerah maupun dua rumah sakit rujukan milik Pemprov Jatim. Yakni RSUD dr Soetomo dan RS Saiful Anwar Malang. Ia bahkan mengaku, saat ini seluruh rumah sakit sudah terkoneksi dengan baik secara digital.

"Dengan jejaring ini memudahkan dalam penanganan pasien. Misalnya seperti rujukan," ujarnya.

Sekdaprov Jatim Adhy Karyono mengatakan saat ini Pemprov Jatim terus berusaha menambah rumah sakit rujukan untuk tangani kasus gagal ginjal akut. Ia berharap, nantinya rumah sakit rujukan tidak hanya berada di RSUD dr Soetomo dan RS Saiful Anwar.

"Saat ini kami masih melakukan analisis, sehingga bantuan IDI sangat penting untuk memenuhi kebutuhan medis," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement