Selasa 01 Nov 2022 09:28 WIB

Bupati Manggarai Barat Ajak Warga Jadi Duta Literasi Digital

Dalam survei, Indonesia menempati kategori 'Sedang' dengan angka 3,49 dari 5,00.

Siswa mengikuti pelatihan teknologi informasi (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Siswa mengikuti pelatihan teknologi informasi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MANGGARAI BARAT -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menggelar workshop literasi

digital secara luring di D’aj Hall, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 21-22 Oktober 2022.

Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi mendukung program Kemenkominfo serta mengajak para warga dan komunitas kuntuk bersama-sama mampu menjadi duta literasi digital. Dia mengeklaim, sekitar 45 persen warga Kabupaten Manggarai Barat telah masuk kategori melek digitalisasi.

"Harapannya bagaimana kita mampu memanfaatkan hal ini agar dunia digitalisasi dapat memberikan hal positif untuk edukasi maupun usaha di Manggarai Barat," ujar Endi dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (1/11/2022).

Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto, menyampaikan tentang urgensi GNLD di Indonesia. Menurut dia, terdapat empat pilar digital sebagai kurikulum literasi digital yang mampu menjadi bekal bagi masyarakat Indonesia khususnya, warga Manggarai Barat.

Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang diadakan Kemenkominfo pada 2021, Indonesia masih menempati kategori 'Sedang' dengan angka 3,49 dari 5,00. Dalam merespon hal tersebut, Kemenkominfo menggencarkan literasi digital bersandar empat pilar utama, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate yang memberi sambutan secara daring menyampaikan, selain membangun infrastruktur digital, Kemenkominfo juga mendirikan pusat data dan telekomunikasi di seluruh Indonesia. Kemenkominfo juga secara langsung mengadakan sekolah vokasi untuk menghasilkan tenaga kerja yang bertalenta digital.

Johnny menerangkan, KemenKominfo menyiapkan program pelatihan digital di tiga level, yaitu digital leadership academy. Program tersebut menyasar sekolah vokasi dan pelatihan yang diikuti

oleh 200-300 orang per tahun bekerja sama dengan delapan universitas ternama di dunia.

"Digital talent scholarship sebagai program beasiswa bagi anak muda yang ingin meningkatkan

kemampuan dan bakat digital. Dan yang terakhir workshop literasi digital yang dapat diikuti

secara gratis bagi seluruh masyarakat di Indonesia," tutur Johnny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement