REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Kota Surabaya menjadi tuan rumah Temu Karya Relawan (TKR) Palang Merah Indonesia (PMI) se-Jawa Timur yang digelar di area Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) pada 31 Oktober hingga 5 November 2022.
"Relawan adalah bentuk pengabdian, keikhlasan demi kemanusiaan. Kami tidak berharap dalam kesusahan. Tetapi kami tidak bisa mengelak jika Allah sudah menakdirkan. Itulah yang menuntut kehadiran relawan yang mampu menangani dengan baik," kata Ketua PMI Jawa Timur Imam Utomo saat memimpin apel pembukaan TKR PMI di GBTSurabaya, Senin.
Hadir dalam apel pembukaan TKR PMI Provinsi Jatim itu di antaranya Ketua Bidang PMR dan Relawan PMI Pusat Sasongko Tedjo, beberapa perwakilan dari Pemprov Jatim, Pemkot Surabaya, DPRD Jatim, serta seluruh ketua dan pengurus PMI dari 38 kabupaten/kota se-Jatim.
Pada kesempatan itu, Imam Utomo mengapresiasi kehadiran dan peran serta pengurus serta relawan PMI kabupaten dan kota se-Jatim. Menurut dia, relawan sangat efektif menjadi agen penguatan kebangsaan dan kepedulian terhadap sesama.
Oleh karena itu, dia meminta para relawan untuk membuka diri supaya rela berbuat untuk orang lain. Utamanya mereka yang dalam kesusahan. Menurut dia, PMI yang telah dinaungi dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 telah mendapat amanah dalam menangani masalah kemanusiaan.
"Dalam posisi itu, sangat bergantung kepada peran individu yang berada dalam barisan PMI. Prinsip yang diharapkan adalah bentuk layanan. Sehingga harus mudah, cepat, memuaskan. Perkuat jiwa sebagai pelayan masyarakat melalui Temu Karya Relawan ini," ujar dia.
Dalam apel yang dimeriahkan dengan Tari Remo massal siswa SD dan SMP negeri dan swasta se-Surabaya itu, juga diselingi dengan kegiatan bakti sosial berupa pemberian bingkisan kepada panti asuhan yang berada di Kecamatan Pakal, Surabaya.
Ketua Panitia TKR PMI Jatim Edi Purwinarto menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi ajang temu, silaturahim, dan evaluasi relawan yang ada di Jatim. Sejauh mana kegiatan pelatihan yang sudah dilakukan PMI kabupaten dan kota di Jatim."Karena lokasinya yang terbatas, sehingga ada batas maksimal tiap kontingen mengirimkan relawannya hingga 30 orang," kata dia.
Sedangkan kegiatan yang dilakukan di antaranya meliputi bidang temu, peningkatan kapasitas lokakarya kepalangmerahan, sosial media, citra organisasi, kesiapsiagaan individu, serta kegiatan pertemuan relawan.
Bidang karya meliputi pengembangan kapasitas asesmen, evakuasi, manajemen, informasi posko, peduli lingkungan. Bidang persahabatan meliputi relawan favorit, parade budaya, pentas seni dan permainan persahabatan dan bazar.
"Kami juga sampaikan terima kasih kepada Wali Kota Surabaya dan jajaran pemkot yang telah memfasilitasi acara ini," ujar dia.
Sementara itu, Ketua PMI Surabaya Hendro Gunawan mengatakan, Kota Surabaya menjadi tuan rumah dalam acara rutin tahunan PMI ini. Dalam acara ini akan ada pembekalan keterampilan mengenai PMI, baik kedaruratan maupun kebencanaan.
Selain itu, event ini juga menjadi ajang silaturahim relawan PMI se-Jatim. Bahkan, nantinya akan ada terobosan-terobosan dan kerja sama dengan PMI se-Jatim untuk melakukan kerja-kerja yang lebih baik ke depannya.
"Akan ada banyak rangkaian acara dalam event ini, termasuk nantinya mereka akan diajak keliling ke tempat-tempat bersejarah di Kota Surabaya, sehingga mereka tidak hanya belajar sejarah, tapi dikenalkan tempat-tempat yang bersejarah yang ada di Surabaya. Selamat mengikuti acara ini dan selamat menikmati Surabaya," kata dia.