Senin 31 Oct 2022 15:24 WIB

Dinkes DKI Proaktif Telusuri Rekam Medis Anak Gagal Ginjal Akut

Dinkes DKI terus proaktif untuk menelusuri rekam medis anak terkena gagal ginjal akut

Karikatur Gagal Ginjal Anak. Dinkes DKI terus proaktif untuk menelusuri rekam medis anak terkena gagal ginjal akut.
Foto: republika
Karikatur Gagal Ginjal Anak. Dinkes DKI terus proaktif untuk menelusuri rekam medis anak terkena gagal ginjal akut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta secara proaktif menelusuri dan mencermati hasil rekam medis perawatan terhadap anak yang mengalami gagal ginjal akut di seluruh rumah sakit kawasan Jakarta.

"Tim secara aktif dari dinas kesehatan bersama seluruh rumah sakit maupun Puskesmas yang ada di DKI proaktif mencari ke belakang," katanya Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti di Jakarta, Senin (31/10/2022).

Baca Juga

Widyastuti mengungkapkan dua rumah sakit yang merujukkan penanganan anak gagal ginjal akut, yakni Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM) serta Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita.

Selain itu, pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan mendistribusikan langsung penawar atau obat untuk mengatasi gangguan ginjal akut pada anak ke setiap rumah sakit.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat sebanyak 70 anak berusia di bawah enam tahun meninggal dunia akibat gangguan ginjal akut progresif atipikal berdasarkan penelusuran sejak Januari 2022 hingga Ahad (30/10/2022).

"Dari Januari sampai dengan kemarin total ada 142 kasus terlaporkan," ujar Widyastuti.

Dia menjelaskan 142 kasus terdiri dari 70 anak meninggal dunia, 50 orang sembuh, dan 22 orang masih menjalani perawatan.

Widyastuti menyebutkan paling banyak untuk laporan kasus sesuai domisili kawasan DKI Jakarta ditemukan di Jakarta Timur mencapai 34 kasus. Sedangkan, Kepulauan Seribu yang sampai saat ini belum ditemukan adanya laporan kasus gangguan ginjal akut pada anak.

"Laporan terbanyak, mulai terjadi peningkatan yang sangat signifikan bulan Agustus, September, dan Oktober," ucapnya.

Meski kasus itu dilaporkan oleh rumah sakit di Jakarta, namun tidak semua kasus yang dilaporkan itu berasal dari Ibu Kota, karena ada pasien yang dirujuk dari Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement