Senin 31 Oct 2022 14:46 WIB

Gandeng Kemenparekraf, Astra Kembangkan 25 Desa Wisata di Indonesia

Di Indonesia terdapat 85.000 desa dengan 7.500 di antaranya memiliki potensi wisata.

Penandatanganan MoU oleh Chief of Corporate Affairs Astra Riza Deliansyah dan Deputi Bidang Pengembangan Infrastruktur Kemenparekraf Vinsensius Jemadu.
Foto: Istimewa
Penandatanganan MoU oleh Chief of Corporate Affairs Astra Riza Deliansyah dan Deputi Bidang Pengembangan Infrastruktur Kemenparekraf Vinsensius Jemadu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Astra International Tbk. resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Pariwasata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terkait pengembangan desa wisata. Nantinya, Astra dan Kemenparekraf akan membina dan mendampingi setidaknya 25 desa wisata di seluruh Indonesia.

Penandatangan MoU dilakukan langsung oleh Chief of Corporate Affairs Astra, Riza Deliansyah dan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu saat pameran Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 di Gedung Sapta Pesona, Kemenparekraf, Jakarta, Minggu (30/10/2022). Turut menghadiri penandatangan MoU, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno.

Seperti diketahui, jauh sebelum berkolaborasi dengan Kemenparekraf, Astra sudah memiliki program bernama Desa Sejahtera Astra (DSA). DSA merupakan salah satu flagship program yang dirintis Astra sejak 2018 dengan fokus meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pengembangan produk unggulan desa.

Sejauh ini, sudah terdapat 1.060 DSA yang tersebar di 37 provinsi di Indonesia yang merupakan hasil kolaborasi bersama banyak pihak, di antaranya expertise, akademisi, start up, komunitas masyarakat, serta dukungan dari pemerintah.

Selama empat tahun perjalanan program DSA, Astra juga mendukung terciptanya kebermanfaatan di masyarakat seperti penambahan 20.370 tenaga kerja baru dan mendukung terciptanya eskpor produk unggulan desa. Terdapat 110 jenis produk unggulan dari 290 DSA yang berhasil diekspor dengan total nilai transaksi sebesar Rp 58,72 miliar sejak 2019. 

Selain itu, dalam perjalanannya juga, proses pengembangan produk siap ekspor dilakukan melalui beberapa klaster. Empat klaster DSA per Oktober 2022 di antaranya klaster kopi 91 desa; klaster agrikultur, olahan, pertanian, peternakan 540 desa; klaster perikanan dan kelauatan 201 desa; dan klaster wisata, kriya, budaya 228 desa.

Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan, ADWI 2022 merupakan event berskala nasional dengan target ke depannya naik menjadi internasional. Lewat event ini, pihaknya mendorong desa wisata Indonesia maju ke tingkatan dunia.

"Kalau kita lihat tahun lalu sudah ada Desa Wisata Nglanggeran menjadi Desa Wisata terbaik dunia. 50 desa wisata yang hadir di sini akan kita siapkan bisa menyusul senior-seniornya yang sudah melenggang ke skala internasional, ke kelas dunia," kata Sandiaga Uno dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Senin (31/10/2022). 

Sandiaga mengungkapkan, di Indonesia terdapat 85.000 desa dengan 7.500 di antaranya memiliki potensi wisata. Lewat pendataan di Jaringan Desa Wisata (Jadesta), Kemenparekraf akan menggandeng sejumlah mitra untuk membina dan mengangkat 75 desa wisata terbaik di tahun depan. Dalam RPJMN, tambah Sadiaga, Kemenparekraf memiliki target 244 desa wisata unggulan.

"Kita mengajak mitra kolaborasi dari pemerintah, dunia usaha, swasta, komunitas dan media, institusi pendidikan, KKN-KKN, kita akan arahkan ke desa wisata, untuk memastikan keberlanjutan dari total program desa wisata ini," ungkapnya.

Guna memastikan keamanan di desa wisata, kata Sandiaga, pihaknya tidak bergerak sendirian. Kemenparekraf akan berkolaborasi secara pentahelix.

"Kita melibatkan kementerian lembaga, TNI/Polri, dan saya juga memiliki staf khusus bidang pengamanan destinasi, kita pastikan destinasinya aman, nyaman dan menyenangkan," ucapnya.

Sementara Chief of Corporate Affairs Astra, Riza Deliansyah, mengatakan, pihaknya tidak hanya membantu dalam bentuk dana untuk mengembangkan desa wisata. Lebih dari itu, Astra juga memberikan pelatihan untuk personel-personel di desa wisata.

"Karena nanti yang menjalankan adalah mereka. Setelah personilnya dilatih, ada organisasinya, itu yang menjaga keberlanjutan dari mereka. Baru setelah itu fasilitas," kata Riza.

Tak berhenti sampai di sana, Astra juga membantu desa wisata dalam hal pemasaran. Sebab, jika semua komponen sudah dipenuhi, namun tidak ada wisatawasan yang hadir, maka penduduk yang ada di desa wisata akan turun lagi semangatnya.

"Kita bantu untuk desa wisata dari sisi dananya mulai dari flying fox, homestay, meja, kasur sampai bantal," tandasnya. 

Sekadar informasi, MoU Astra dan Kemenparekraf meliputi pemanfaatan dan pertukaran data dan/atau informasi, pembinaan desa wisata menjadi Kampung Berseri Astra dan Desa Sejahtera Astra, pelaksanaan dukungan sarana dan prasarana untuk menunjang pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di desa wisata, pendampingan, dan penguatan tata kelola desa wisata dan kerja sama/kegiatan lain antara Astra dan Kemenparekraf.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement