REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya mengultimatum narapidana (napi) bandar narkoba bernama Aditya Egatifyan alias Bokir (25 tahun), yang kabur dan melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang. Bokir diminta untuk segera menyerahkan diri, karena dia bakal diburu di mana pun bersembunyi.
"Menyerahkan diri ke kepolisian itu lebih mempermudah, daripada nanti kami tetap memburu bagaimana pun," ungkap tegas Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan saat dihubungi, Senin (31/10).
Kemudian, pihaknya juga telah diminta oleh pihak Lapas Kelas I Cipinang untuk membantu meringkus Bokir. Hingga saat ini, pihaknya mengedepankan dulu anggota Polres Metro Jakarta Timur. Sementara itu, Polda Metro Jaya melakukan backup. Ia yakin petugas akan menemukan dan membawa kembali yang bersangkutan ke Lapas Kelas I Cipinang.
"Untuk menangkap pelaku yang kabur itu memang kami mengedepankan satuan wilayah dulu, Polres Jakarta Timur untuk mencari yang kabur itu," katanya.
Sebelumnya, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang, Tony Nainggolan, menyampaikan adanya napi bandar narkoba bernama Bokir kabur dan melarikan diri dari penjara pada Sabtu (29/10) lalu. Menurutnya, yang bersangkutan sedang menjalani vonis 14 tahun penjara.
Bokir memiliki ciri khusus tinggi badan sekitar 175 sentimeter dengan tato di bagian lengan kiri. "Kejadiannya kemarin (29/10) sore sehabis Shalat Magrib. Bandar narkoba itu kabur dan melarikan diri. Sekarang masih dalam pencarian," kata Kepala Lapas Kelas I Cipinang, Tony Nainggolan, di Jakarta, Ahad (30/10/2022).
Namun, hingga saat ini, pihaknya belum mengetahui pasti bagaimana cara Bokir melarikan diri atau kabur dari Lapas Cipinang. Namun, berdasarkan hasil penyelidikan sementara diduga Aditya kabur dengan cara memanjat atap tempat pelatihan kuliner dan pagar ornamesh menggunakan alat bantu sarung.
"Masih dalam pendalaman. Dugaan sementara dengan memanjat atap tempat pelatihan kuliner dan memanjat pagar ornamesh dengan alat bantu sarung," ungkap Tony.