Senin 31 Oct 2022 06:33 WIB

Airlangga: Pelatihan Vokasi Solusi Penuhi Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil

Pelatihan vokasi harus terintegrasi dengan dunia usaha dan industri di pasar kerja.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri depan) bersama Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah (kanan depan) dan jajaran berfoto bersama dalam Festival Pelatihan Vokasi dan Job Fair Nasional 2022 di JCC Senayan, Jakarta, Ahad (30/10/2022). Festival yang berlangsung 28-30 Oktober 2022 itu merupakan puncak dari acara Bulan Pelatihan Vokasi Nasional (BPVN) 2022 yang bertujuan untuk menjawab tantangan ketenagakerjaan yang semakin kompleks.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri depan) bersama Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah (kanan depan) dan jajaran berfoto bersama dalam Festival Pelatihan Vokasi dan Job Fair Nasional 2022 di JCC Senayan, Jakarta, Ahad (30/10/2022). Festival yang berlangsung 28-30 Oktober 2022 itu merupakan puncak dari acara Bulan Pelatihan Vokasi Nasional (BPVN) 2022 yang bertujuan untuk menjawab tantangan ketenagakerjaan yang semakin kompleks.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto menyatakan pelatihan vokasi merupakan solusi untuk melakukan percepatan pemenuhan kebutuhan tenaga kerja terampil. Menurutnya, vokasi akan memegang peranan penting untuk kemajuan bangsa di masa depan.

"Saya berharap agar pelatihan vokasi dapat lebih memiliki peran signifikan dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia di masa mendatang," kata Airlangga di Festival Pelatihan Vokasi 2022 di Jakarta, Ahad (30/10/2022).

Baca Juga

Menanggapi pentingnya pelatihan vokasi bagi masyarakat, Airlangga menekankan jika pelatihan itu dapat membantu meningkatkan kompetensi tenaga kerja. Hal itu juga selaras dengan pesan yang disampaikan Presiden Joko Widodo.

Guna memberikan pelatihan dan peningkatan kemampuan yang tepat dan berkualitas, Airlangga mengatakan Presiden ingin Kementerian Ketenagakerjaan dapat memastikan alokasi anggaran untuk pelatihan vokasi menjadi satu bagian integral dari kebijakan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Kedua, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) harus memperhatikan skema pengembangan pelatihan vokasi terintegrasi dengan dunia usaha dan dunia industri dalam ekosistem pasar kerja yang utuh. "Bapak Presiden juga juga meminta kita untuk memastikan pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi dapat saling melengkapi untuk mewujudkan sumber daya manusia yang kompeten," ujar Airlangga.

Presiden, katanya, juga mewanti-wanti agar pelatihan vokasi yang diberikan dapat memenuhi standar kompetensi masyarakat. Baik dalam skala nasional maupun internasional, sehingga dapat mewujudkan sumber daya manusia yang kompeten dan kompetitif.

"Beliau juga mengatakan pemerintah harus membangun orkestrasi yang solid dan harmonis, antara pemerintah, pemerintah daerah, lembaga-lembaga pelatihan kerja, serta dunia usaha dan dunia industri," kata dia.

Usai membacakan pesan Presiden, Airlangga menyatakan telah mengapresiasi langkah-langkah Kemenaker untuk menjalankan arahan Presiden dengan terus mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia dan produktivitas tenaga kerja. Yakni, melalui penyelenggaraan pelatihan vokasi yang digelar dalam Festival Pelatihan Vokasi yang merupakan rangkaian dari Bulan Pelatihan Vokasi Nasional (BPVN) 2022.

"Saya juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada insan pelatihan vokasi, dunia usaha dan industri, juga seluruh pemangku kepentingan lainnya yang telah bekerja sebaik-baiknya untuk pelatihan vokasi di Indonesia lebih baik," ujarnya.

Ketua Umum DPP Partai Golkar ini turut menyatakan dalam menyiapkan tenaga kerja menghadapi berbagai tantangan di masa depan, Kemenaker sebagai pembinaan pelatihan vokasi diharapkan dapat memperkuat kerja samanya dengan seluruh unsur. Baik dengan pemerintah pusat, pemda serta dunia usaha dan industri, untuk memberikan pelatihan vokasi yang baik dan berkualitas pada masyarakat.

"Saya berharap kita terus mengembangkan pelatihan vokasi di seluruh Indonesia baik Lembaga Pelatihan Kerja Pemerintah, swasta dan perusahaan bersama semua pemangku kepentingan baik sektor pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha dan industri, serta masyarakat dan berkelanjutan untuk memastikan penyiapan SDM kompeten dan berdaya saing global yang lebih baik ke depan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement