Ahad 30 Oct 2022 09:54 WIB

Media Digital Masih Berperan Besar Pengaruhi Opini Publik 

Aplikasi Fenometer mampu membantu mengetahui opini publik di ranah digital

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Beragam media sosial (ilustrasi). Pengamat Komunikasi Sony Subrata menilai peran media digital dan pengguna jejaring sosial masih memberikan efek besar dalam memengaruhi opini publik di tanah air.
Foto: Alexander Shatov Unsplash
Beragam media sosial (ilustrasi). Pengamat Komunikasi Sony Subrata menilai peran media digital dan pengguna jejaring sosial masih memberikan efek besar dalam memengaruhi opini publik di tanah air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak lama lagi bangsa Indonesia akan menghadapi pesta demokrasi pada 2024. Hal ini bisa terlihat dari maraknya hasil riset lembaga survei yang ikut tampil meramaikan dengan membagikan informasi ke publik. 

Pengamat Komunikasi Sony Subrata menilai peran media digital dan pengguna jejaring sosial masih memberikan efek besar dalam memengaruhi opini publik di tanah air. 

“Siapa pun yang bisa mengolah dan menganalisis big data yang terdapat seluruh jejaring, baik media online ataupun media sosial, untuk mengukur dan memprediksi sebuah fenomena yang bisa dijadikan sebagai dasar data untuk mengambil keputusan,” ujarnya berdasarkan risetnya dikutip Ahad (30/10/2022).

Menurutnya sepanjang 2024 mendatang, kemenangan calon presiden akan ditentukan oleh keberhasilan pemantauan dan strategi politik pada ranah digital.

“Saya melihat, pada 2024 nanti kemenangan calon presiden akan bergantung kepada keberhasilan pemantauan dan strategi politik ranah digital,” ucapnya.

Dan untuk menjawab tantangan bagaimana meraih keberhasilan dalam hal pemantauan ranah digital, maka dibuatlah sebuah platform pemantauan cerdas digital tanpa henti bernama Fenometer.  Sebagai founder dari Fenometer Teguh menilai, Fenometer dibuat untuk membantu pemerintah agar mampu membaca fenomena sosial untuk mengukur popularitas dan memahami suara publik.

“Fenometer siap membantu kontestan pemilu, pemerintah dan masyarakat agar lebih melek literasi digital dengan meningkatkan kemampuan membaca dan menganalisa fenomena sosial dan politik perbincangan digital - tanpa henti pada semua platform media online dan media sosial yang ada,” ucapnya.

Sony menjelaskan Fenometer adalah sebuah algoritma pemantau percakapan media sosial yang paling baru di Indonesia. Adapun fenometer adalah algoritma pemantau percakapan di media sosial yang paling baru di Indonesia. 

“Mereka memiliki berbagai fitur yang unik. Sistem fenometer dibuat oleh sekelompok anak-anak muda yang sudah berpengalaman membuat pemantauan percakapan berbagai brand nasional dan internasional,” jelasnya.

Menurutnya platform Fenometer akan segera diperkenalkan ke publik dalam waktu dekat ini. Hal ini akan menarik apalagi menjelang Pemilu 2024. 

“Sarana pemantau percakapan medsos seperti fenometer ini akan sangat bermanfaat bagi para kontestan saat menjelang Pilpres, Pileg, dan Pilkada yang akan digelar serentak pada 2024,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement