REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Jalan penghubung Kecamatan Cibalong dan Kecamatan Parungponteng, tepatnya di Desa Girikencana, Kecamatan Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya, terputus akibat bencana tanah longsor pada Rabu (26/10/2022). Selain memutus akses jalan, bencana itu juga menyebabkan sejumlah bangunan terdampak.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Kurnia Trisna, mengatakan, longsoran itu menggerus sebagaian badan jalan. Akibatnya, jalan itu tak bisa dilintasi kendaraan karena berpotensi terjadi longsor susulan.
"Longsoran itu menggerus di bagiian bawah jalan sepanjang sekitar 20 meter dengan kedalam sekitar 50 meter. Jadi jalan amblas," kata dia saat dikonfirmasi Republika.co.id, Jumat (28/10/2022).
Menurut dia, BPBD Kabupaten Tasikmalaya telah menutup total akses jalan kabupaten itu untuk lalu lintas kendaraan. Namun, akses untuk kendaraan roda dua, masih bisa melintas di pinggir jalan raya tersebut. Sementara, kendaraan roda empat dialihkan ke jalan alternatif lainnya.
Kurnia menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan penanganan dan pengaturan lalu lintas. Ihwal perbaikan jalan, menurut dia, saat ini sedang dilakukan kajian teknis oleh dinas terkait.
"Sementara, ini total ditutup. Untuk motor kami alihkan ke menyimpang ke sekolah (di sisi jalan). Namun roda empat diarahkan ke Jalan Babakan Jeruk," kata dia.
Selain memutus akses jalan kabupaten, bencana tanah longsor di Desa Girikencana, Kecamatan Parungponteng, juga menyebabkan dua unit rumah dan satu unit warung mengalami kerusakan. Satu unit sekolah dasar di wilayah itu juga dilaporkan terancam longsor susulan.
Kurnia mengatakan, pihaknya telah melakukan evakuasi kepada warga yang rumahnya mengalami kerusakan akibat bencana tanah longsor. Terdapat enam jiwa warga yang sementara harus mengungsi di rumah kerabatnya.
Terkait sekolah yang terancam, BPBD Kabupaten Tasikmalaya telah memberikan instruksi agar untuk sementara tidak digunakan. "Kami sudah komunikasi dengan dinas pendidikan. Untuk teknis lanjutnya, kepala sekolah yang menentukan apakah belajar daring atau di madrasah," kaya dia.
Sebelumnya, Kepala Desa Girikencana, Roba'i, mengatakan, bencana tanah longsor di wilayahnya itu terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi selama sehari semalam. Pada Rabu (26/10/2022) sekitar pukul 05.00 WIB, terjadi bencana tanah longsor.
"Pergerakan tanah bertahap dalam sehari. Jadi ada tanda mau longsor, penghuni rumah sudah menyelamatkan diri dan barang-barang. Penghuni rumah dievakuasi di tempat anaknya," kata dia.
Sementara itu, salah seorang guru di SDN 2 Parungponteng, Teti Suryati, mengatakan, akibat kejadian longsor itu, para siswa di sekolahnya harus belajar untuk sementara waktu. Sebab, pihak sekolah belum menemukan lokasi alternatif untuk dijadikan tempat belajar.
"Sebelumnya sudah retak. Kemarin hujan besar, langsung geser. Itu posisi jam 5. Saat kejadian, langsung koordinasi agar belajar daring," kata dia.
Selain di Kecamatan Parungponteng, bencana di Kabupaten Tasikmalaya juga terjadi di sejumlah wilayah lainnya, pada Rabu. Berdasarkan pendataan BPBD Kabupaten Tasikmalaya, total terdapat 10 kejadian bencana beberapa hari lalu.
Dari total 10 kejadian bencana, empat merupakan bencana banjir yaitu di Kecamatan Sukaresik, Karangnunggal, Cipatujah, dan Pagerageung. Selain itu, terjadi bencana tanah longsor di Kecamatan Karangnaya dua titik, serta di Kecamatan Parungponteng, Cikatomas, dan Bojongasih, masing-masing satu titik. Terakhir juga terjadi bencana pergerakan tanah di Kecamatan Cikatomas.