Jumat 28 Oct 2022 01:42 WIB

DKI Anggarkan Rp 375 M untuk Bangun Rusun Margasatwa 2023-2024

Rusun Margasatwa akan menampung warga yang terkena proyek normalisasi sungai

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Anak-anak bermain dengan latar belakang jendela hunian di rusunawa. Rusun Margasatwa akan menampung warga yang terkena proyek normalisasi sungai. Ilustrasi.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Anak-anak bermain dengan latar belakang jendela hunian di rusunawa. Rusun Margasatwa akan menampung warga yang terkena proyek normalisasi sungai. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta menyediakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sekitar Rp 375 miliar untuk membangun Rumah Susun (Rusun) Margasatwa pada 2023-2024.

"Anggaran proyek pembangunan Rusun Margasatwa berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2023 dan 2024, itu multiyear dialokasikan untuk dua tahun," kata Kepala DPRKP Sarjoko di Jakarta Pusat, Kamis (27/10/2022).

Baca Juga

Rencananya, pembangunan Rusun yang akan dibangun dekat Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan itu akan dimulai pada 2023 dengan target sebanyak tiga menara (tower). Rusun tersebut, lanjut Sarjoko, direncanakan untuk menampung warga bantaran sungai yang terkena proyek normalisasi dalam program penanganan banjir di Jakarta.

"Rusun yang akan kita bangun di Jalan Margasatwa di tahun 2023-2024 ini akan dibangun di lahan kosong milik Pemprov DKI," ujar Sarjoko.

Sarjoko menambahkan bahwa ke depannya pihak DPRKP DKI Jakarta masih akan membangun hunian bagi warga di masa mendatang. Terlebih saat ini telah ada dukungan DPRD DKI Jakarta untuk pencarian persediaan lahan baru.

"Kemarin kita dapat dukungan dari DPRD untuk bisa menyediakan land banking baru untuk kebutuhan membangun rusun baru. Ini masih berproses," tuturnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan Rusun Pasar Rumput di Jakarta Selatan juga disiapkan untuk warga terdampak normalisasi sungai, terutama Kali Ciliwung. Namun hingga kini, rusun yang dibangun pemerintah pusat itu belum difungsikan.

"Rusun Pasar Rumput ini kan dibangun oleh Kementerian PUPR, itu belakang ya ada mengakomodasi warga terdampak kaitannya dengan penataan Ciliwung," katanya.

"Tapi ini pengelolaan, operasionalnya ada di Pasar Jaya. Sampai saat ini belum difungsikan karena ini termasuk yang digunakan untuk isolasi Covid-19," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement