Rabu 26 Oct 2022 16:47 WIB

BNPT akan Periksa Kejiwaan Perempuan yang Coba Terobos Istana

Belum diketahui apa motif pelaku membawa senjata tanpa amunisi.

Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar saat memberikan keterangan kepada awak media di kawasan Sarinah, Jakarta, Rabu (26/10/2022).
Foto: Republika/Flori sidebang
Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar saat memberikan keterangan kepada awak media di kawasan Sarinah, Jakarta, Rabu (26/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) masih mendalami sosok Siti Elina (SE) yang menodongkan senjata api dan mencoba masuk ke Istana Negara di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Salah satu aspek yang didalami, yakni terkait kondisi kejiwaan perempuan itu.

"Didalami juga dari aspek kejiwaan juga ya. Karena ini kan perlu pendalaman lebih lanjut terhadap perilaku yang bersangkutan (Siti Elina)," kata Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar di kawasan Sarinah, Jakarta, Rabu (26/10/2022).

Baca Juga

Boy mengatakan, hingga kini belum diketahui apa alasan Siti melakukan tindakan tersebut. Dia menyebut, saat ini BNPT bersama aparat kepolisian masih mendalami motif di balik tindakan Siti.

"Jadi kita masih belum bisa memastikan dan tentunya perlu waktu untuk mendalami apa yang menjadi motif yang bersangkutan (Siti Elina). Ini perlu didalami," ujarnya.

Boy menjelaskan, pemeriksaan kejiwaan terhadap Siti penting dilakukan untuk bisa menyelidiki motif dari peristiwa tersebut. Sebab, jika Siti memiliki niat untuk menyakiti seseorang, maka perempuan ini pasti sudah menyiapkan senjata apinya lengkap dengan peluru.

Namun, pada kenyataannya, Siti hanya membawa senjata yang dalam keadaan kosong atau tanpa peluru. "Ini ada semacam keterpengaruhan cara berpikir ya, mindset. Nah, inilah juga kita lihat apakah ada kaitan-kaitannya dengan berbagai pihak lainnya. Itu sedang didalami," jelas dia.

Menurut Boy, BNPT pun belum dapat menyimpulkan apakah tindakan Siti terkait dengan aksi terorisme atau tidak. Aparat penegak hukum sedang menyelidiki hal tersebut.

"Kami memonitor, kami ikut melakukan pendalaman latar belakang SE, sedang dilakukan pendalaman asal usul dia. Yang jelas dia memang sementara informasi berasal dari Jakarta sendiri. Asal Jakarta berusia 24 tahun," kata dia.

Boy menambahkan, BNPT juga tengah mendalami interaksi yang dilakukan oleh Siti dengan berbagai pihak. Tujuannya untuk mencari tahu, apakah Siti merupakan pelaku tunggal atau terlibat dalam jaringan radikalisme tertentu.

"Apakah dia memang seorang diri yang mengalami pengaruh-pengaruh, hal-hal yang terkait intoleransi radikalisme. Nah, itu kita sedang dalami," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement