Rabu 26 Oct 2022 12:50 WIB

Waduk Cilangkap Dikeruk Agar Bisa Menampung Debit Air Lebih Banyak

Pemkot Jaktim mengeruk Waduk Cilangkap untuk menanggulangi genangan dan banjir.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Pembangunan Waduk Giri Kencana di Cilangkap, Jakarta Timur.
Foto: Republika/Fakhri Hermansyah
Pembangunan Waduk Giri Kencana di Cilangkap, Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) melakukan pengerukan Waduk Cilangkap untuk menampung debit air saat musim hujan. Wali Kota Jaktim, Muhammad Anwar mengatakan, pengerukan Waduk Cilangkap merupakan satu kesatuan dengan Waduk Munjul, yakni kegiatan normalisasi saluran di wilayah Jaktim dengan tujuan menanggulangi genangan dan banjir.

"Intinya kami sedang membenahi di hulunya, pengerukan waduk demi menambah kedalamannya agar bisa menampung debit air," kata Anwar di Jakarta, Rabu (26/10/2022).

Anwar menjelaskan, selama pengerukan tidak ada aliran air yang ditutup ke Waduk Cilangkap.

Hal itu untuk mengantisipasi terulangnya kejadian beberapa waktu lalu ketika RW 02 Kelurahan Cilangkap kebanjiran karena ada penutupan aliran.

"Saat terjadi banjir kemarin, di wilayah RW 02 Kelurahan Cilangkap, ternyata aliran air ke Waduk Cilangkap ditutup karena alasannya dari SDA (sumber daya air) kecamatan ada kegiatan normalisasi," ujar Anwar.

Dia mengatakan, fungsi waduk harus tetap berjalan normal untuk dapat menampung debit air saat hujan. "Fungsi waduk tetap harus berjalan jangan ditutup, dan normalisasi juga bisa dilakukan agar tidak terjadi akibat yang buruk ke warga seperti yang kemarin terulang kembali," tutur Anwar.

Menurut Anwar, dengan adanya normalisasi saluran, waduk, dan setu maka dapat mengembalikan fungsi waduk tersebut sebagai lokasi menampung denit air saat intensitas hujan tinggi. "Kita atur pembuangannya melalui pintu di waduk, lepas sedikit demi sedikit agar aliran ke hilirnya tidak terlalu deras dan menumpuk untuk mencegah terjadinya genangan atau banjir di wilayah Jakarta Timur."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement