Rabu 26 Oct 2022 11:29 WIB

Ungkap Alasan Kelangkaan Vaksin Covid-19, Menkes Datangkan 5 Juta Vaksin Pfizer

Penyebab kelangkaan vaksin lantaran pemerintah menyetop penerimaan vaksin impor.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Vaksinator menyiapkan vaksin Covid-19 untuk disuntikkan ke warga, (ilustrasi).  Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin membenarkan adanya kelangkaan stok vaksin Covid-19 di beberapa daerah.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinator menyiapkan vaksin Covid-19 untuk disuntikkan ke warga, (ilustrasi). Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin membenarkan adanya kelangkaan stok vaksin Covid-19 di beberapa daerah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin membenarkan adanya kelangkaan stok vaksin Covid-19 di beberapa daerah. Penyebab kelangkaan vaksin lantaran pemerintah menyetop penerimaan vaksin impor.

Untuk mengatasi kelangkaan stok tersebut, pihaknya kembali mendatangkan 5 juta dosis vaksin Pfizer yang merupakan hibah dari skema Covax. Budi menegaskan , penambahan stok vaksin Covid-19 impor dari luar negeri disebut hanya untuk menambal kekosongan ketersediaan sementara. Pemerintah disebutnya bakal mengedepankan penggunaan vaksin Covid-19 dalam negeri.

Baca Juga

"Jadi karena kemarin kita ada vaksin produksi vaksin dalam negeri, jadi yang impor kita tahan dulu, supaya produksi dalam negeri masuk, nah ternyata agak mundur produksi dalam negeri. Tapi sebetulnya mundurnya uji klinis untuk booster belum keluar dari BPOM RI," kata Budi saat ditemui di Jakarta, Rabu (26/10/2022).

"Jadi karena vaksin dalam negeri ini agak mundur uji klinis dan segala macamnya, kita dua hari yang lalu sudah datangkan 5 juta dosis vaksin Pfizer," sambung Budi.

Saat ini, lanjut Budi, vaksin Pfizer tersebut sudah mulai siap didistribusikan. Menurut Budi, stok vaksin yang ada saat ini akan dialokasikan menuju sejumlah daerah yang membutuhkan.

"Ini sudah datang, kita siap-siap bagi-bagi, tapi balik lagi teman-teman ini hanya untuk sementara, begitu vaksinnya sudah siap, kita pakai yang dalam negeri," tegas dia.

Berdasarkan laman corona.jakarta.go.id, cakupan vaksin Covid-19 dosis pertama per 24 Oktober 2022 pada anak-anak sebanyak 74,3 persen, remaja 139 persen, dewasa 139 persen, dan warga lansia 81,2 persen. Sementara dosis kedua pada anak-anak sebanyak 63,2 persen, remaja 114,4 persen, dewasa 118,1 persen, dan warga lansia 74,4 persen.

Stok vaksin Covid-19 di DKI Jakarta disebut sudah menipis, bahkan hampir habis. Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaporkan, stok vaksin Covid-19 yang tersisa sekitar 100 dosis sejak 24 Oktober 2022 untuk jenis Sinovac dan Pfizer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement